googlesyndication.com

0 Comment
Keterangan Gambar :Penjabat Bupati Batang Lani Dwi Rejeki menyerahkan potongan tumpeng kepada Ketua serikat pekerja. 
Pekalongannews, Batang - Kabupaten Batang memperingati Hari Buruh Internasional dengan cara yang berbeda dari kebanyakan tempat lain di Indonesia.
Para pekerja dari berbagai serikat di Batang memilih untuk tidak melakukan unjuk rasa, melainkan mengadakan acara halal bihalal bersama Tripartit, yang terdiri dari serikat pekerja atau buruh, pengusaha, dan pemerintah. Acara tersebut diadakan di Aula Kantor Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Batang dan dihadiri oleh Penjabat Bupati Batang, Lani Dwi Rejeki, Rabu (3/52023).

Lani Dwi Rejeki memberikan apresiasi kepada serikat pekerja, asosiasi pengusaha Indonesia, dan pemerintah karena hubungan mereka sangat harmonis. Menurutnya, hingga saat ini belum ada masalah yang muncul dari pekerja maupun pengusaha di Kabupaten Batang. 
Selain itu, Lani juga mengumumkan bahwa tunjangan hari raya (THR) bagi karyawan dan buruh perusahaan di Kabupaten Batang telah dibayarkan tepat waktu dan tanpa aduan yang diterima.

"Alhamdulillah hingga saat ini relatif tidak ada permasalahan yang muncul dari pekerja maupun dari pengusaha," Kata Lani Dwi Rejeki. 

Lani juga menyatakan bahwa semua perusahaan di Kabupaten Batang sudah tercatat di BPJS Ketenagakerjaan, meskipun masih ada beberapa pekerja perusahaan yang belum 100 persen tercatat. Namun, secara bertahap, semua hal dan kewajiban pekerja harus ditunaikan oleh masing-masing pihak.

Ketua DPC Serikat Pekerja Nasional Kabupaten Batang, Edi Susilo, menjelaskan bahwa kegiatan peringatan hari buruh ini lebih menjaga kondusivitas dengan pendekatan-pendekatan yang dilakukan oleh pemerintah. 

"Ia  berharap bahwa itikad baik para buruh harus diakomodir oleh pemerintah dalam rangka meningkatkan kesejahteraan," ujarnya.

Menurutnya, menggapai kesejahteraan tidak harus dengan melakukan unjuk rasa. tapi juga menekankan bahwa kesejahteraan buruh tidak hanya sekedar uang, tetapi juga kenyamanan dalam bekerja.

Budaya kerja di Indonesia berbeda dengan budaya kerja di luar negeri, dan saat ini banyak perlakuan tidak baik terhadap buruh yang harus diubah. Ia berharap bahwa kesejahteraan buruh dapat dijunjung tinggi oleh masyarakat Batang, dan tidak ada perdamaian abadi jika tidak ada kesejahteraan," pungkasnya.

Post a Comment

 
Top