Pekalongannews Batang - Kapolres Batang AKBP Saufi Salamun memastikan bahwa jumlah korban kekerasan seksual oleh oknum pengasuh pondok pesantren (ponpes) terus bertambah. Saat ini, sudah ada 22 santriwati yang melaporkan kejadian tersebut, sedangkan sebelumnya hanya ada 14 santriwati yang melapor.
"Kita masih terus mencari korban lainnya dan kemungkinan jumlah korban akan bertambah. Ia menyatakan bahwa jajarannya telah mendatangi para korban langsung di kediaman masing-masing, yang merupakan santriwati dari tersangka Wildan Mashuri Amin. Selain itu, pihaknya juga telah memiliki data mengenai para santriwati yang menjadi korban," kata kapolres di Jalan Veteran, Senin (17/4/2023).
Menurut AKBP Saufi, penelusuran korban tidak terbatas pada santri yang masih duduk di bangku SMP dan SMK, tetapi juga mengembangkan kasus ke santriwati yang sudah lulus.
Menurut AKBP Saufi, penelusuran korban tidak terbatas pada santri yang masih duduk di bangku SMP dan SMK, tetapi juga mengembangkan kasus ke santriwati yang sudah lulus.
Hal ini berdasarkan pengakuan dari tersangka saat konferensi pers beberapa waktu lau, di mana ia secara tidak sengaja menyebutkan ada sekitar dua korban yang sudah lulus.
"Saat ini, para korban akan menjalani visum dan dibimbing secara psikologis. Selain itu, pihak Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kabupaten Batang juga memberikan bimbingan dan konseling healing dari seorang psikolog untuk para korban," pungkasnya.
"Saat ini, para korban akan menjalani visum dan dibimbing secara psikologis. Selain itu, pihak Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kabupaten Batang juga memberikan bimbingan dan konseling healing dari seorang psikolog untuk para korban," pungkasnya.
Post a Comment