googlesyndication.com

0 Comment
Antisipasi Datangnya Hujan Dan Banjir Bupati Dan Wakil Bupati Batang Resik-Resik Kali Gendingan
Batang - Bupati Batang Wihaji dan wakil Bupati Batang Suyono melaksanakan kegiatan resik-resik Kali Gendingan yang melintasi Desa Karangasem Utara. Kegiatan tersebut untuk mengantisipasi datangnya musim hujan agar tidak terjadi banjir. 

Bermodalkan alat garuk sampah sepanjang 3 meter. Dua sejoli tersebut membersihkan sampah secara manual, dibantu ratusan orang terdiri dari Komunitas Masyarakat Batang (Kombat) , pasukan got, PMI Batang, Racika Palm, Warga setempat, Polres Batang, Kodim 0736 Batang dan unsur lainnya. 

Sampah menjadi masalah klasik di setiap daerah, tidak terkecuali kota Batang sampah menjadi pemandangan tidak sedap di saluran Sungai Sambong yang tepatnya di Kelurahan Karangasem Utara. 

Sampah tersebut berpotensi menjadi biangnya banjir di Kota Batang, pasalnya tumpukan sampah menutup dan menyumbat aliran sungai pada saat musim penghujan. 

"Gunungan sampah ada dibeberapa titik - titik saluran air sungai yang menyumbat aliran sungai. Maka sebelum musim penghujan saya bersama komunitas bersih - bersih sampah," kata Bupati Batang Wihaji. 

"Kita resik-resik kali dengan menyasar titik-titik sumbatan air, kegiatan ini sebagai gerakan awal karena ada gerakan selanjutnya yang akan diteruskan oleh Camat dan Kepala Desa," kata Wihaji , Jumat (22/11/19). 

Perlu di sadari oleh masyarakat, masalah sampah tidak bisa di kerjalan oleh Pemkab saja, harus ada peran keterlibatan masyarakat yang peduli dengan lingkunganya untuk bersama menjaga sungai agar terbebas dari sampah. 

Wihaji mengatakan membersihkan sungai dari sampah bukan tugas Pemkab saja, melainkan tanggung jawab semua warga. Ini dapat dimulai dari kesadaran warga agar tidak membuang sampah di sungai. 

"Tadi kita temukan pampers, plastik, dan barang rumah tangga. Berarti warga Batang masih suka buang sampah ke sungai, " terangnya. 

Dia mengakui persoalan sampah di Batang bukan urusan sepele lagi. Selain karena TPA Randukuning hampir penuh. Diperparah juga oleh konsep alur pembuangan sampah yang masih salah, yaitu sampah dibuang dari Desa ke Kota. Seharusnya sampah dibuang dari Kota ke Desa. 

"Kita perintahkan Dinas Lingkungan Hidup untuk mengatasi persoalan ini, kita masih mencari TPA baru yang ada di desa, tentunya jauh dari pemukiman penduduk," jelasnya. 

Sementara itu, Ketua Kombat Burdatulaily menuturkan komunitasnya berinisiatif menggagas kegiatan bersih kali Gendingan lantaran kondisinya yang dipenuhi sampah. Maka tidak heran setiap hujan deras wilayah tersebut banjir. 

Bersih kali Gendingan dilakukan sejauh 5 kilometer, dimulai dari alur kali gendingan wilayah Karangasem Selatan dan Karangasem Utara. Tepatnya melewati dukuh Boresan, Kramalan, Sabetan, Pekuncen, Ngaraan, dan Karangasem. 

"Kita juga edukasi warga agar jangan membuang sampah ke sungai, marilah kita jaga sungai bareng-bareng. Jangan hanya menyalahkan Pemda kalau terjadi banjir, tapi kita masih saja buang sampah ke sungai, " tegasnya.

Post a Comment

 
Top