googlesyndication.com

0 Comment
Penjual makanan ringan mie lidi keliling di Kota Pekalongan ini menarik perhatian, selain memiliki paras yang ganteng juga berpenampilan rapi bak pekerja kantoran
Kota Pekalongan
Penjual makanan ringan mie lidi keliling di Kota Pekalongan ini menarik perhatian, selain memiliki paras yang ganteng juga berpenampilan rapi bak pekerja kantoran.

Meski berpenampilan perlente, Sutrisno (23) tidak canggung melayani pembeli. Menurut pengakuanya, kemeja putih, dasi merah, celana hitam dan sepatu pantofel hitam sudah menjadi ciri khasnya  pertama kali berjualan atau sejak tiga bulan lalu.

"Saya memang menyenangi kerapian sejak kecil sehingga sudah terbiasa jadi tidak canggung," katanya, Rabu (19/6/19).

Dia mengisahkan, ide awal memilih berjualan mie lidi keliling karena selain menggemari makanan ringan tersebut juga ingin usaha mandiri.

Berjualan mie lidi dilakoni pemuda asal perumahan Tanjung, Kecamatan Tirto, Kabupaten Pekalongan karena ingin membantu orang tua dan dua adiknya yang masih sekolah.

"Sebagai anak pertama, Saya merupakan tulang punggung keluarga sehingga mau tidak mau harus ikut banting," ungkapnya.

Dalam satu hari berjualan, pemuda yang akrab dipanggil Reno ini mendapatkan omset antara Rp 150 ribu hingga Rp 200 ribu.

Sementara modal agar bisa berpenampilan rapi, menurut pemuda yang mengaku masih sendiri ini, menghabiskan uang sebesar Rp 500 ribu untuk dua stel pakaian lengkap dengan dasinya.

"Kedepan saya akan melengkapinya dengan jas biar lebih rapi agar pelanggan semakin banyak," ucapnya.

Post a Comment

 
Top