googlesyndication.com

0 Comment
KAJEN – Sebagai wujud nyata pelayan masyarakat (qodimul ummah), Bupati Pekalongan KH. Asip Kholbihi, SH.,M.Si usia menghadiri pelantikan pengurus Badko TPQ Kecamatan di alun-alun Kajen, meluangkan waktunya untuk menghadiri undangan dari masyarakat yaitu pengajian umum dalam rangka Khaul Mbah Wali Wonosegoro di Desa Pandanarum Kecamatan Tirto, Senin (10/9/2018) malam.
Bupati hadir bersama ribuan pengunjung yang telah memenuhi lokasi pengajian di sekitar makam Mbah Wali Wonosegoro tersebut. Bupati dalam sambutannya menyampaikan ucapan terima kasih kepada warga Desa Pandanarum yang senantiasa menjaga tradisi peninggalan para sesepuh desa yaitu dengan mengadakan khaul seperti pada malam hari itu.
Kemudian Bupati memberikan wejangan bagaimana agar kita dapat hidup aman, tentram dunia akhirat, diantaranya yaitu dengan mempertahankan tradisi-tradisi lama yang baik (almukhofadhotu ala khodimi sholih). “Seperti khaul ini. Semakin khaul ini dihujat, semakin dibit’ah-bit’ahkan, semakin diharam-haramkan maka kita harus semakin kuat untuk mempertahankan,” ujar Bupati.
Karena kata Bupati, khaul ini minimal ada dua tujuan, yang pertama adalah untuk mendoakan para sesepuh yang telah meninggal. Yang kedua, adalah menuturkan sejarah riwayat perjuangannya para sesepuh yang meninggal dalam rangka ibadah. Di pulau Jawa menurut para guru-guru setiap satu kilometer terdapat satu orang wali. Inilah yang menjadikan pulau Jawa itu pulau yang paling top di dunia.
Pemerintah Kabupaten Pekalongan dalam rangka mempertahankan nilai-nilai akidah ahli sunnah sangat serius. Sebagai bukti, pihak saat telah perintahkan kepada kepala sekolah SD Negeri dan SMP Negeri di Kabupaten Pekalongan untuk mewajibkan anak-anak didiknya untuk diberikan tambahan pelajaran yaitu kitab risallah awwal.
“Dengan program ini diharapkan agar hasilnya nanti anak-anak di SD Negeri maupun di SMP Negeri tidak kalah dengan anak-anak yang bersekolah di madrasah. Dan ini adalah bentuk Pemerintah mengawal paham ahli sunah wal jamaah. Pemerintah dengan agama harus bekerjasama bagaikan sekeping mata uang karena Pemerintah dengan agama bagaikan saudara kembar,” terang Bupati.
Dihadapan warga desa Pandanarum, Bupati meminta dukungannya untuk program-programnya dalam memimpun Kota Santri tercinta. Yang salah satunya adalah program mengaji setiap badal magrib hingga isya bagi setiap warga masyarakat Kabupaten Pekalongan. Menurut Bupati, programnya itu telah didukung oleh para habaib dan kyai antara lain Maulana Habib Baqir Ahmad, Maulana Habib Thohir, Maulana Habib Luthfi, Romo KH. Taufik dan Romo KH. Syarif Wonopringo (alm).
“Jadi saya minta setiap warga masyarakat Kabupaten Pekalongan setiap badal magrib hingga isya untuk kembali lagi kepada tradisi lama yang baik yaitu mengaji (nderes Al Quran) bagi orang tua/anak dan bagi anak-anak untuk belajar. Tolong sementara waktu televisi untuk dimatikan,” tuturnya.
Insya Allah kalau hal ini bisa terlaksana di Kabupaten Pekalongan, seperti yang dituturkan Maulana Habib Baqir Ahmad “Pak Asip, kalau ini berjalan yaitu seluruh masyarakat Kabupaten Pekalongan bisa melaksanakan program ngaji badal maghrib hingga isya, Kabupaten Pekalongan akan menjadi Kabupaten yang baldatun toyibatun wa rofun ghofur,” tandas Bupati seperti menirukan wejangan Habib Baqir Ahmad.
Bupati mengharapkan doa dan dukungan dari seluruh warga Kabupaten Pekalongan agar apa yang menjadi cita-citanya dalam memimpin Kota Santri yaitu sesuai visinya “Membangun masyarakat Kabupaten Pekalongan yang sejahtera lahir bathin berbasis kearifan lokal” akan terwujud. (didik/rusg)

Post a Comment

 
Top