googlesyndication.com

0 Comment
Pekalongan News
Rektor IAIN Pekalongan Ade Dedi Rohayana mengatakan wisuda kali ini mengangkat tema " IAIN PEKALONGAN SEBAGAI DESTINASI STUDI ISLAM MODERAT"
Kota Pekalongan 
Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pekalongan menyelenggarakan rapat Sidang Senat Terbuka dalam rangka Wisuda Diploma 3 ke-21 Sarjana ke-35 dan Magister ke-7 tahun 2018 bertempat Sahid International Convention Center Pekalongan, Sabtu (24/3/18). 

Menurut rektor IAIN Pekalongan Dr. H. Ade Dedi Rohayana, M.Ag dalam sambutannya mengatakan Secara kelembagaan, banyak hal yang patut disyukuri yaitu mampu mengembangkan lembaga menjadi IAIN, memperluas kampus, meningkatkan gedung dan fasilitas pendidikan. 
"Tentu yang tidak kalah hebatnya IAIN Pekalongan hingga detik ini masih dapat berperan aktif mencerdaskan kehidupan bangsa dan negara," ujar Ade. 
Ia juga mengucapkan selamat kepada wisudawan dan wisudawati atas belajar yang telah di tempuh di IAIN Pekalongan kampus Islam yang mengembangkan keilmuan agama berwawasan Indonesia. 
"Mengiringi kesuksesan saudara, khususnya dalam penempuh studi di IAIN Pekalongan, perlu kita ingat bahwa dibalik kesuksesan tersebut ada pihak-pihak yang terlibat dan membantu," tambahnya. 
Wakil Rektor bidang Akademik dan Kelembagaan, Dr. H. Muhlisin, M.Ag dan juga Panitia Wisuda menjelaskan wisuda IAIN Pekalongan kali ini diikuti 689 dari berbagai fakultas dan jurusan maupun program studi 

Rektor IAIN Pekalongan Ade Dedi Rohayana mengatakan wisuda kali ini mengangkat tema " IAIN PEKALONGAN SEBAGAI DESTINASI STUDI ISLAM MODERAT"
Pekalongan News
Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pekalongan menyelenggarakan rapat Sidang Senat Terbuka dalam rangka Wisuda ke 53
Ia memaparkan Bangsa dan umat Islam Indonesia saat ini sedang menghadapi beragam tantangan. daftar panjang masalah keindonesiaan, keagamaan dan kemanusiaan seakan-akan tidak pernah kunjung usai. Kedaulatan negara, kemandirian ekonomi, ketahanan pangan, kedaulatan politik dan budaya serta kedaulatan beragama dan ilmu pengetahuan adalah salah satu rentetan masalah berbangsa dan bernegara kita. Belum lagi persoalan pemahaman agama di tengah-tengah masyarakat . 

Kehidupan bernegara, berbangsa dan beragama kini dalam ancaman serius seiring menjamurnya paham radikalisme dan liberalisme agama. 

Menghadapi tantangan, ancaman dan problem yang dihadapi umat islam Indonesia tersebut, kita sebagai bagian dari kampus yang “mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi berwawasan keindonesiaan” perlu memperkuat dan membangun kembali sendi-sendi Islam moderat, yang mengedepankan semangat toleransi, pluralisme dan kedamaian. 
"IAIN Pekalongan berusaha memperkokoh perannya sebagai tuan rumah Islam moderat. Sebagai lembaga perguruan tinggi keagamaan Islam, mandat utama yang dibebankan kepada IAIN adalah melakukan kajian Islam yang berwawasan keindonesiaan," jelasnya. 
Saat ini, tantangan IAIN Pekalongan sebagai kampus Islam negeri adalah menghadapi kecenderungan pemahaman agama yang serba ekstrem. Radikalisme dan fundamentalisme Islam di satu sisi, di sisi yang ada kelompok liberalisme Islam, bahkan cenderung sekuler. 

IAIN Pekalongan harus bisa menjaga bandul ilmu-ilmu keislaman agar tetap menjadi penyeimbang dalam beragam pemikiran dan tindakan religiusitas di bumi Indonesia. Menghidupkan Islam moderat dan toleran pada kerangka berbangsa bernegara adalah wajib hukumnya. 
"Islam tidak akan mungkin tegak tanpa negara yang kuat, kokoh dan berdaulat. Negara tidak akan mampu menjamin dan menjaga kesejahteraan dan kedamaian yang abadi bagi rakyatnya tanpa spirit toleransi yang menghujam di sanubari masyarakat. Dengan memperkokoh Islam moderat, sama artinya IAIN Pekalongan memperkuat pilar kehidupan bangsa dan negara," pungkasnya.

Post a Comment

 
Top