googlesyndication.com

0 Comment
pekalongan-news.com
Komisi C DPRD Kabupaten Pekalongan minta klarifikasi kepada pelaksana tol Pemalang-Batang terkait aspirasi dan komplain masyarakat yang disampaikan melalui dewan
Kabupaten Pekalongan
Maraknya pemberitaan media yang menyebut ruas jalan tol Pemalang-Batang sudah bisa difungsikan saat lebaran nanti membuat beberapa anggota Dewan dari Komisi C DPRD Kabupaten Pekalongan merespon dengan mendatangi sekaligus menggelar audensi dengan pihak pelaksana jalan tol Pemalang-Brebes yang diwakili oleh Bagian Teknik Pemalang Batang Toll Road (PBTR), Triyono dan Kepala Proyek PT SMJ, Budi Mulya di Aula Kecamatan Kedungwuni, Kabupaten Pekalongan, Selasa (11/4/17).

Selain untuk mengurai persoalan yang terjadi selama proses pembangunan jalan tol yang melewati wilayah Kabupaten Pekalongan, anggota Komisi C yang membidangi masalah pembangunan daerah tersebut juga meminta penjelasan terkait kepastian jalan tol Pemalang-Batang bisa dilewati pada saat lebaran nanti.
"Kami meminta penjelasan progres terkini dari jalan tol Pemalang-Batang karena kelihatanya pihak pelaksana optimis sekali kalau jalan tol bisa dilalui pada saat arus mudik lebaran tahun ini," ujar Wakil Ketua Komisi C DPRD Kabupaten Pekalongan, Edi Sutrisno.
Edi mengemukakan, melihat kondisi riil lapangan yang terlihat tidak terlalu meyakinkan untuk bisa dilalui kendaraan pada arus mudik nanti membuat politisi dari Fraksi Golkar tersebut
sangsi tol bisa selesai tepat waktu.

Edi menjelaskan, banyaknya pekerjaan yang belum selesai seperti pembuatan fly over, jembatan, underpass dan fisik jalan sendiri yang belum banyak tersambung.
"Saya ragu dengan kondisi itu sebab lebaran tinggal 46 hari lagi, jadi saya minta penjelasan secara detail agar bisa menjadi rujukan karena statmen yang dikeluarkan sangat yakin lebaran tahun ini tol bisa dilewati," ungkap Edi.
Dikesempatan yang sama Edi juga menyoroti banyaknya persoalan sosial yang terjadi selama proses pembangunan jalan tol Pemalang Batang di wilayah Kabupaten Pekalongan.

Edi mengaku, dirinya banyak menerima aspirasi berupa keluhan maupun komplain dari masyarakat termasuk dari konstituenya terkait banyak hal.

Ia mencontohkan, dari persoalan yang terjadi di Desa Sijeruk, Bojong, jembatan Surabayan dan yang terbaru adanya komplain dari 7 desa yang belum bisa melakukan penanaman di musim tanam saat ini karena terkendala irigasi yang terganggu oleh proyek tol.
"Dari informasi yang saya dengar beberapa desa gagal panen karena pengairan terhenti akibat tol dan saat ini terancam tidak bisa menanam padi di musim tanam kali ini," terang Edy.
Sementara itu Perwakilan dari PBTR, Triyono menjamin jalan tol trase Pemalang-Batang bisa dilalui kendaraan pada lebaran tahun ini. Triyono mengatakan, saat ini progres trase Pemalang-Batang baru 60 persen tembus atau tersambung. Sisanya akan dikebut hingga awal atau minggu pertama puasa seluruh trase akan bisa tersambung.

Ia menjelaskan, saat ini ada 9 titik lokasi yang belum tersambung, 7 titik diantaranya berupa jembatan yang rencananya akan dibangun darurat atau tidak permanen dan nantinya akan dibongkar lagi usai lebaran.
"Jadi awal puasa seluruh jalan sudah tersambung dan sudah dicor beton. Sebagian ada yang sementara dan sebagian lagi sudah permanen. Yang permanen seperti di wilayah Pasekaran-Rowobelang Batang," ucapnya.
Triyono menjelaskan, kendala terbesar dari proses pengerjaan jalan tol Pemalang-Batang adalah pembebasan lahan. Progres terkini dari pembebasan lahan menurut Triyono baru mencapai 97 persen dan sisanya belum bisa dibebaskan.
"Untuk sisanya nanti kita akan gunakan sistem konsinyasi. Jumlah lahan yang belum dibebasakan ada 25 bidang, semuanya ada di wilayah Pekajangan sampai Batang," jelas Triyono.
Dan untuk usulan atau permintaan agar pelaksana jalan tol lebih responsif menyikapi persoalan dengan warga, sambung Triyino, pihaknya akan melakukanya sesuai dengan permintaan Dewan.
"Kita akan ikuti dan tindak lanjuti seperti tadi yang disampaikan, kita sudah kirim tim ke Rengas untuk mengecek irigasi yang terganggu dan memperbaikinya meskipun sifatnya sementara," kata Triyono diamini Kepala Proyek PT SMJ, Budi Mulya.

Post a Comment

 
Top