googlesyndication.com

0 Comment
Pengunjung Pilih Pantaisari, Pendapatan Objek Wisata Pantai Pasir Kencana Turun
Pengunjung Pantasari terlihat lebih ramai sedangkan pengunjung Pantai Pasir Kencana Turun
Kota Pekalongan
Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Pekalongan tahun 2016 yang disumbang dari sektor wisata Pantai Pasir Kencana terancam tak memenuhi target sebesar Rp 775 juta. 
"Sampai bulan November tahun ini, perolehan pendapatan dari sektor tersebut masih sebesar Rp 540 juta," ungkap Kabid Pariwisata dan Kebudayaan Dishubparbud Kota Pekalongan, Sigit Mursito, Senin (26/12/16).
Angka itu, kata Sigit, baru sekitar 70 persen dari target yang ditetapkan dan awalnya di bulan Desember kita optimis akan bisa menutup, namun melihat kendala alam seperti banjir rob yang sangat tinggi di musim liburan akhir tahun ini maka situasinya jadi terbalik.
"Sepertinya kita tak akan mampu mengejar angka 100 persen. Sebab pengunjung yang datang hampir dikatakan tidak ada yang datang," keluhnya.
Sigit menjelaskan, ketinggian air rob pada puncak liburan Natal di bulan Desember sangat tinggi dan merata. Air menggenang dari pintu masuk hingga ke dalam lokasi wisata.

Sigit mengaku belum melihat data jumlah pengunjung, namun dari pengamatanya jumlahnya turun drastis. Kondisi tersebut, lanjut Sigit, sangat mengurangi minat pengunjung untuk datang.

Terpisah, Edi Mustofa (40 th) salah satu pengunjung dari Kota Surakarta mengatakan, dirinya sengaja tidak memilih lokasi Pantai Pasir Kencana untuk mengisi liburan tahun ini. Meski di dalam ada berbagai fasilitas namun terasa tidak nyaman karena masih rob.
"Saya lebih memilih Pantai sebelahnya yang gratis dan bebas, apalagi tempatnya lebih luas serta memiliki bibir pantai yang lebih lega," terang Edi.
Edi melanjutkan, tahun sebelumnya dirinya juga berlibur ke Pantaisari yang bersebelahan dengan Pantai Pasir Kencana. Namun karena lebih ramai pengunjung di Pantaisari maka dirinya pun akhirnya memilih wisata yang gratis.
"Di sini lebih seru karena pengunjungnya lebih banyak. Apalagi saya bisa menyewa perahu karet dan ban untuk berenang," jelas Edi.

Post a Comment

 
Top