googlesyndication.com

0 Comment
Pekalongan News
Salah satu pedagang cabe di Pasar Grogolan, Kota Pekalongan
Kota Pekalongan
Harga lombok atau cabe di beberapa Pasar Tradisional di Kota Pekalongan masih saja terus naik, tren tersebut menurut beberapa pedagang seperti di Pasar Grogolan diprediksi masih akan berlanjut.
"Saat ini harga jual per-kilonya di kisaran Rp 55 ribu. Ada juga yang jual Rp 60 ribu," ungkap Desi, pedagang lombok di Pasar Grogolan, Selasa (8/11/16).
Meski demikian, kata Desi, dalam sepekan ini harganya naik turun walaupun masih di kisaran antar Rp 55 ribu sampai Rp 60 ribu.
"Naik turunnya lumayan, kadang naik Rp 2 ribu kadang turun seribu. Tidak tentulah pokoknya," kata Desi.
Desi menyebut, dalam 2 bulan terakhir kan cuacanya tidak menentu, terkadang panasnya terik dan terkadang hujan lebat. Selain itu, kemungkinan harga cabe juga dipengaruhi oleh memang stok dari petani dan distributor tidak terlalu melimpah.
"Barangnya mungkin agak susah dari sananya. Langka, sehingga menjadi mahal," tuturnya.
Dengan kondisi seperti ini, lanjut Desi, kitanya yang harus pandai mencermati agar tidak merugi. Yang kasihan itu justru bakul-bakul saya, mereka ambil untuk dijual lagi. Kalau tidak mengikuti pergerakan harga malah nantinya bisa jual tak bisa kulakan lagi.
"Lha perubahan harganya setiap hari terjadi. Ya terpaksa harus dicermati biar tetap untung," terang Desi.
Berbeda dengan Ida, salah satu pembeli kebutuhan pokok di Pasar Grogolan. Ida mengatakan, dirinya mengurangi jatah pembelian cabe dengan menyiasatinya.
"Saya beli secukupnya. kalau sebelumnya waktu masih terjangkau saya nyetok untuk seminggu atau lebih. Kalau sekarang beli ya untuk kebutuhan hari ini saja," jelasnya.
Soalnya pernah, sambung Ida, saya nyetok beli cabe untuk kebutuhan 10 hari. Ketika harganya masih Rp 45 ribu. Tidak sampai lima hari beli, harga cabai sudah diatas Rp 50 an ribu.
"Daripada mengurangi uang belanja mendingan mengurangi beli cabe," ujarnya.

Post a Comment

 
Top