googlesyndication.com

5 Comment
Pasca Kebakaran Sampah TPA Degayu, Kabut Asap Mulai Ganggu Warga
Suprihatin terpaksa harus terus menutup sebagian wajahnya setiap saat ketika beraktivitas di luar ruangan karena terpaan kabut asap memedihkan mata dan membuat gatal tenggorokan tanpa menggunakan masker
Kota Pekalongan
Kendati telah dilakukan upaya pemadaman hingga pukul 23.00 WIB malam, tiga mobil damkar yang diterjunkan ke lokasi kebakaran belum mampu memadamkan api secara keseluruhan. 
"Pemadaman diputuskan dihentikan sampai jam 11 malam saja, karena malam itu hujan turun. Jadi cukup membantu untuk memadamkan api," ucap Petugas kebersihan TPA, Slamet Wintoro ketika ditemui di lokasi.
Baca juga TPA Regional Degayu Kebakaran

Api sempat padam, akan tetapi ketika hujan reda, sekitar pukul 04.00 pagi WIB api muncul lagi.
"Hari ini kosong tidak ada pemadaman. Saya kurang tahu karena itu kebijakan pimpinan," terang Slamet ketika ditanya tidak adanya kegiatan pemadaman.
Sementara itu, dampak dari kebakaran sampah di TPA Degayu berupa asap pekat dan berbau mulai dikeluhkan warga.

Banyak warga dibeberapa lokasi yang dekat dengan kebakaran mulai merasa tidak nyaman dengan sebaran asap pekat yang menurut mereka pedih di mata dan berasa bau dari aroma sampah yang terbawa hingga ke pemukiman.

Salah seorang warga Degayu, Sabar (53 th) mengaku terganggu aktivitasnya terutama ketika harus bekerja di lokasi tambak udang miliknya yang terpapar kabut asap.
"Di mata pedih mas, kalau dirasakan tenggorokan itu seperti berasa gatal dan saya sempat kesulitan bekerja di tambak karena jarak pandang hanya 5 meter saja. selebihnya gelap," keluh Sabar.
Meski terpapar kabut asap, Sabar mengaku terpaksa bekerja demi menyelamatkan ikan dan udang piaraanya dari kematian.
"Semalam hujan. Jadi saya harus kuras air tambak, kalau tidak ikan dan udang akan stres serta berakibat kematian.Tapi Kabut asap sangat menggangu kalau tidak segera hilang akan menyusahkan saya dalam bekerja," bebernya.
Hal yang sama juga dibenarkan oleh Supriatin (52 th) warga Degayu, Kota Pekalongan.
"Benar mas, asapnya itu lho, membuat pedih mata. Kasihan anak-anak pernafasannya nanti bisa terganggu," ungkapnya.
Sabar dan Suprihatin berharap Pemerintah Kota Pekalongan cepat dan tanggap menaggulangi adanya asap yang sangat menggangu kesehatan.
"Tolong sampaikan mas, cepat dipadamkan jangan dibiarkan," pesannya kepada wartawan yang datang meliput.
Dari pantauan lapangan sampai siang tadi api memang tidak tampak jelas terlihat, akan tetapi asap tebal yang ditimbulkan menjadi penghalang pandangan. Di beberapa titik jarak pandang hanya sampai puluhan meter.

Diberitakan sebelumnya, TPA Regional Degayu mengalami kebakaran sampah di zona dua pada pukul 10.30 WIB dan hingga sekarang api dan kabut asap belum bisa dijinakan.

Post a Comment

 
Top