googlesyndication.com

0 Comment
Irama genderang bertalu-talu mengiring rampak rebana, mengantar telinga orang-orang yang hidup di zaman kejayaan kesenian tradisional ini menerawang tiàp keramaian di masa lalu. Berduyun-duyun penonton tiada menyadari bila kedatangannya di acara panjat pinang terpandu oleh perkusi tradisional beserta vokalis lugu dengan lagu-lagu berlirik jawa lokal Pekalongan ini.

Lomba panjat pinang malam ini merupakan akhir dari perayaan memperingati HUT RI ke 70 di RT 06 RW 04 Desa Pasirsari Kodia Pekalongan. Grup musik nostalgia ini selain memandu adanya keramaian berfungsi juga sebagai upaya penyemangat bagi para peserta pemanjat pinang.

Vokalis Rudat
Masrun (51 tahun) sebagai pimpinan grup, yang tergabung dalam nama Persatuan Olah Raga Gaya Baru (POGB) memberikan penjelasan, "Kelompok alat musik tradisional ini biasa digunakan pada berbagai keramaian, seperti acara 17 -an ini, sedekah bumi, dan hajatan. Berlangsung sejak pukul 21:00 hingga pagi hari. Dimulai dengan babak "Rudatan" (Red: ber-sholawatan) dan diselingi aksi akrobat. Para pemain akrobat kadang bergantian dengan para penabuh alat musik, dan alat-alat musik ini sebenarnya masih perlu ditambah adanya biola."
Lebih jauh lagi beliau menambahkan bahwa, "Ragam musik Rudat 'ala pesisir ini sudah ada sejak tahun 1965."
`Arry Anand`

Post a Comment

 
Top