googlesyndication.com

0 Comment
Hasilak 8 Rekomendasi, Forum Anak Pawai Damai Tolak Segala Bentuk Kekerasan Kepada Anak
Forum Anak lakukan aksi damai dengan berjalan kaki dari Stadiun Kota Batik menuju kawasan budaya Jatayu untuk menyuarakan penolakan kekerasan terhadap anak pada Jumat (28/8/15)
Kota Pekalongan
Forum anak Jawa Tengah bersama para siswa SD, SMO dan SMA yang ada di Kota Pekalongan melakukan pawai aksi damai Anti Kekerasan terhadap anak yang diikuti kurang lebih 1400 peserta pada Jumat (28/8/15).

Aksi simpatik tersebut dilakukan ribuan anak dengan berjalan kaki dari mulai Stadion Kota Batik hingga ke Lapangan Jatayu dengan menyuarakan penolakan kekerasan terhadap anak dalam segala bentuk yang dituangkan melalui berba gai tulisan, poster serta spanduk.

Pawai yang menempuh jarak 2,5 kilometer itu langsung menarik animo masyara kat untuk menonton. Sepanjang perjalanan mereka selain menyuarakan anti kekerasan juga bermaksud  mengikuti Prosesi Peringatan Hari Anak Nasional yang digelar Di Komplek Budaya Jatayu.

Dalam kesempatan tersebut turut ditanada tangani Komitmen Anti kekerasan terhadap anak, antara perwakilan Forum Anak Jawa Tengah dengan Plt Walikota Pekalongan bersama Forum Komunikasi Daerah (FKPD) Kota Pekalongan.

Puncak acara kegiatan, dibacakan 8 butir rekomendasi hasil dari Konferensi Forum Anak Nasional oleh Ketua Forum Anak Jawa Tengah, Siti Nur Dzakiyyatul Hasanah bersama Ketua Forum Anak Kabupaten Wonosobo, Adi Wijaya.

Delapan poin rekomendasi atau yang dikenalkan sebagai Suara Anak Jawa Tengah 2015 menye butkan bahwa Pemerintah Daeraha Propinsi Jawa Tengah telah menyelenggarakan Sekolah ramah terhadap anak.

Menurut Siti, Pemerintah harus komit terhadap keputusan yang telah dituang kan dalam kesepakatan yang telah ditanda tangani bersama.
"Maka dalam pencapaian tersebut, kami anak Jawa Tengah memohon kepada pemerintah untuk memfasilitasianak-anak agar bisa mengak ses dan memasti kan layanan pendidikan supaya bisa bersekolah," pinta Siti.
Selain itu, Forum Anak Jateng juga merekomendasikan kepada pemerintah untuk memberi perhatian khusus kepada anak-anak yang terpisah dari orang tua.
"khusus kepada anak-anak yang terpisah dari orang tua, Baik itu kare na orang tua bekerja sebagai TKI di luar negeri atau karena alasan lainnya yang menyebabkan anak dalam situasi rentan," jelas Siti.
Pada salah satu butir rekomendasi lainya Forum Anak Jawa Tengah juga turut berharap kepada Pemerintah, agar anak difasilitasi dengan ditingkatkan kemam puannya untuk terlibat dalam proses pembangunan.
"Kami anak Jawa Tengah memohon kepada pemerintah untuk membe rikan perlindungan khusus agar anak-anak terhindar dari tindak kekerasan, eksploi tasi seksual, penelantaran, dan bentuk eksploitasi lainnya," imbuh Adi Wijaya.
Sementara itu Kepala Badan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (BP3AKB) Provinsi Jawa Tengah Sri Kusuma Astuti mengata kan, delapan rekomendasi dari Forum Anak Jawa Tengah 2015 itu tersebut sebe narnya sudah dilaksankan.

Diakui Sri, dalam pelaksanaan dan implementasinya secara menyeluruh belum lah optimal.
""Maka.kita harus bergerak bersama-sama untuk memenuhi hak-hak anak, melindungi hak-hak anak, serta meningkatkan kapasias anak untuk berperan serta dalam proses pembangunan," tuturnya.
Sedangkan Plt Walikota Pekalongan Dwi Arie Putranto sangat mendukung ada nya delapan poin 'Suara Anak' sebagai hasil dari Konferensi Forum Anak Jawa Tengah. 
"Rekomendasi-rekomendasi dari Forum Anak ini akan kita sampa ikan ke SKPD terkait untuk dijadikan pertimbangan dalam pere ncanaan pembangunan ke depan," janjinya.



Post a Comment

 
Top