googlesyndication.com

2 Comment

Kota Pekalongan- 

Booming batik Pekalongan akhir-akhir ini menyisakan persoalan baru, dengan maraknya kasus penipuan produk batik yang banyak menimbulkan kerugian ditingkat konsumen maupun produsen, UKM dan pengrajin batik lokal. Di temukan banyak kasus konsumen protes terkait batik printing yang di klaim  batik tulis, Di katakan oleh oknum batik tulis padahal printing, hal tersebut sebagian besar memukul para pelaku di industri batik terutama pengrajin batik tulis. jelas pengrajin batik merasa was-was kalau mereka terkena dampak dari citra batik yang negativ dari ulah
segelintir orang yang memanfaatkan ketidak tahuan konsumen batik, karena produk batik banyak ragamnya dalam jenis dan prosesnya, hal tersebut di katakan ketua Paguyuban Kampung Batik Pesindon, HM Riksa Maulana di Showroom Makarimi Batik, Pesindon Kota Pekalongan Selasa (28/10/14)  dalam acara sosialisasi labeling batik yang di selenggarakan Pemkot Pekalongan.

Riksa Maulana menjelaskan bahwa labeling terhadap produk batik
penting untuk edukasi bagi konsu men dan para pelaku usaha batik karena lewat lebel yang tertera di pruduk batik tersebut jelas memu at informasi yang membedakan mana yang batik tulis, cap dan kombinasi maupun printing. " kami para pelaku usaha yang tergabung dalam Paguyuban Kampung Batik Pesindon jelas mendu kung program sosialisasi labeling terhadap batik, karena kentara sekali bagi kami manfaatnya untuk menghindarkan persoalan kesalah pahaman antara konsumen dan produsen." terangnya Sementara itu Kabag Perekonomian Setio Susilo yang di dampingi Chandra wati mengatakan bahwa Pemerintah Kota Pekalongan Peduli atas Branding Batik Pekalongan, agar mudah mengawasi produk batik yang beragam hal yang di lakukan Pemerintah adalah lewat sosialisasi labeling terhadap produk batik.

" untuk melindungi konsumen dan produsen batik salah satu jalan lewat labeling yang bisa di lihat jenis batiknya apakah tulis, cap maupun kombinasi sedang printing tidak termuat dalam labeling karena jelas berbeda dengan batik yang berkualitas dan bagus." Katanya.

Sosialisasi labeling produk batik menurut Setio Susilo sengaja di lakukan dan di pusatkan di Kampung Batik Pesindon Kota Pekalongan dengan menggandeng para anggota Paguyuban Kampung Batik Pesindon.

Post a Comment

 
Top