googlesyndication.com

0 Comment
Pengetahuan masyarakat Batang tentang pelaksanaan Pilkada 2017, dikatakan Arif Hidayat, tergolong sangat tinggi. Prosentasenya mencapai 73,6 persen. Pusat Kajian Pancasila, Hukum dan Demokrasi (Puskaphdem) yang dipimpinya hanya menemukan 26,4 persen sebagai pemilih yang bersikap apatis terhadap Pilkada 2017.

Sementara itu mereka yang menyatakan belum akan menggunakan hak pilihanya atau mencoblos mencapai 21 persen dan yang mengatakan tidak tahu prosentasenya hanya 9 persen.

Arif menyampaikan, teknik random sampling juga ia terapkan kepada 400 responden untuk mengetahui tingkat partisipasi warga dalam penggunaan hak pilih di Pilkada 2017.
"Ada 70 persen yang menyatakan akan memilih, kemudian 21 persen belum menentukan pilihan dan hanya ada 9 persen yang menyatakan tidak tahu, tidak menjawab atau rahasia," papar Arif, dalam Rakor Kemantapan Pilkada 2017 di Aula Kantor Bupati Batang, Kamis (8/2/17).
Dalam kesempatan tersebut Arif mengingatkan, pilkada bukanlah tujuan akan tetapi hanya sekedar alat untuk mencapai kesejahteraan masyarakat.

Idealnya, lanjut Arif, Pilkada itu seharusnya mampu meningkatkan kesejahteraan bagi masyarakat, setidaknya mampu membuat perubahan positif menuju arah yang lebih baik.

Tuan rumah diskusi, Kepala Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik (KesbangPol) Kabupaten Batang, Agung Wisnu Brata mengatakan, Rapat Kerja (Rakor) merupakan koordinasi lintas sekotral antara aparat dan penyelenggara Pilkada seperti KPU, Panwas, PPK, Polres Batang dan Kodim 0736/Batang.

Dengan demikian, kata Agung, gelaran Pilkada nanti bisa berjalan dengan damai, berkualitas dan bermartabat karena semua lembaga terkait telah menyatakan kesiapanya menghadapi Pilkada 2017.
"Kami berharap pemilihan Bupati Batang dan Wakil Bupati Batang tahun 2017 juga akan sama, berjalan dengan adem ayem tanpa gejolak," ujar Agung.
Ditempat yang sama, Sekda Batang, Nasikhin menyampaikan pandanganya adanya tiga indikator utama kesuksesan pelaksanaan Pilkada. Ia menyebut pertama, keberlangsungan pesta demokrasi harus berjalan aman dan tertib. Kedua tingkat partisipasi masyarakat yang tinggi sebagai seorang pemilih.
"Dan yang terakhir atau ketiga, dapat memilih atau menghasilkan pemimpin yang benar-benar berkualitas dan mampu membawa kemajuan Batang dan meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya," ucap Nasikhin.

Post a Comment

 
Top