-->

Dari Aplikasi ke Medan Perang: Allen Control Systems Luncurkan Senapan Otonom Bullfrog

Pekalongan News
Thursday, October 09, 2025, October 09, 2025 WIB Last Updated 2025-10-08T18:32:36Z
Dari Aplikasi ke Medan Perang: Allen Control Systems Luncurkan Senapan Otonom Bullfrog
Keterangan Gambar Sumber : Allen Control Systems
Pekalongannews - Dunia startup di Silicon Valley sedang berubah arah. Para pendiri yang dulu fokus bikin aplikasi dan produk konsumen, kini ramai-ramai masuk ke bisnis senjata berteknologi tinggi.

Mereka memanfaatkan momentum meningkatnya konflik global dan kebutuhan militer akan sistem persenjataan otomatis.

Salah satu pemain yang paling mencolok adalah Allen Control Systems, perusahaan rintisan yang kini menjual senapan mesin otonom berbasis kecerdasan buatan (AI) bernama Bullfrog. Startup ini dipimpin Steven Simoni, eks pendiri startup keuangan yang sempat menjual perusahaannya ke DoorDash senilai US$125 juta pada 2022.

Allen Control Systems telah mengantongi pendanaan sekitar US$40 juta, termasuk dari Craft Ventures, dan kini tengah mengerjakan kontrak prototipe dengan Angkatan Darat AS serta pasukan operasi khusus. Produk andalannya, Bullfrog, dibanderol sekitar US$350 ribu per unit.

Senjata otonom ini didesain khusus untuk menjatuhkan drone kecil di medan perang. 

Bullfrog bisa berputar cepat, mengunci target, dan menembak secara otomatis. Namun dalam beberapa uji coba, masih ada kekurangan. Dalam satu demo, senapan sempat macet hingga beberapa drone lolos tanpa kerusakan. Pihak perusahaan mengakui produk masih dalam tahap pengembangan dan menargetkan siap digunakan akhir tahun ini.

Fenomena peralihan startup teknologi ke industri pertahanan ini terjadi di tengah perang di Ukraina dan Timur Tengah, serta ketegangan geopolitik global yang makin tinggi. Polanya mirip: riset di Silicon Valley, kumpulkan modal ventura, lalu jual ke pihak militer atau pemerintah.

Menurut laporan Reuters (2/10/2025), Allen Control Systems memanfaatkan jaringan politik dan militer untuk mempercepat penjualan. 

Simoni disebut aktif tampil di media, menggelar acara untuk pejabat militer dan penggalangan dana politik, hingga mendapat akses langsung ke pejabat Pentagon.

Meski menarik minat investor dan kalangan militer, langkah ini menuai kritik. Sejumlah pengamat menilai tekanan untuk cepat mengeluarkan produk bisa berisiko bila teknologi belum matang sepenuhnya.

Pihak Craft Ventures dan beberapa politisi yang disebut belum memberikan tanggapan resmi. Sementara itu, Angkatan Darat AS menyebut masih dalam proses evaluasi untuk melihat kemungkinan integrasi Bullfrog ke sistem militer yang sudah ada.

Selain Bullfrog, Allen Control Systems juga tengah mengembangkan laser dazzler untuk mengganggu sensor drone, serta varian udara bernama Scourge. Tak berhenti di situ, perusahaan ini dikabarkan berencana melantai di bursa lewat SPAC tahun depan, dengan harapan bisa menarik investor ritel di sektor teknologi militer.

Simoni sendiri mengaku tak glorifikasi perang, tapi realistis soal peluang bisnisnya.

“Saya benci perang, tapi perang akan selalu ada. Dan akan selalu ada orang yang membuat produk semacam ini,” ujarnya.

Fenomena ini menegaskan arah baru Silicon Valley: dari dunia aplikasi hiburan ke industri pertahanan dan teknologi mematikan—mengikuti jejak nama besar seperti Palmer Luckey (Anduril) dan Alex Karp (Palantir). 

Dunia startup tampaknya mulai bersiap menghadapi masa depan yang bukan sekadar digital, tapi juga penuh konflik bersenjata canggih.
Komentar

Tampilkan

No comments:

Contact Form

Name

Email *

Message *

TERKINI