Pekalongannews, Batang - Kasus meninggalnya dua bocah perempuan di Pantai Sigandu, Kabupaten Batang, Jawa Tengah, mulai menemukan titik terang. Kepolisian menduga kuat bahwa ibu kandung kedua korban, Vivit Margiantiningsih alias Pipit (31), memiliki niat melakukan bunuh diri massal bersama kedua putrinya.
Dugaan tersebut diungkapkan Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasatreskrim) Polres Batang, AKP Imam Muhtadi, usai memeriksa Pipit yang ditemukan selamat namun dalam kondisi linglung di sekitar pantai.
"Iya, ada niat bunuh diri bersama kedua anaknya," kata AKP Imam kepada wartawan di RSUD Kalisari, Rabu (30/7/2025) malam, seusai proses otopsi jenazah kedua korban.
Kedua korban adalah Hafiza Latifatuz Zahra (6) dan Hana Hasinah (3), warga Desa Kaliwareng, Kecamatan Warungasem, Kabupaten Batang. Jenazah keduanya ditemukan mengapung di bibir Pantai Sigandu pada Rabu pagi oleh warga yang sedang beraktivitas.
Berdasarkan keterangan yang berhasil dihimpun petugas, tragedi bermula pada Rabu subuh sekitar pukul 05.00 WIB. Pipit mengajak kedua anaknya meninggalkan rumah menuju Pantai Sigandu menggunakan sepeda motor.
Anak bungsunya, Hana, digendong dengan selendang, sementara Hafiza duduk di depan jok motor. Setiba di pantai, Pipit memarkirkan kendaraannya dekat area pasir dan langsung membawa kedua anaknya masuk ke laut.
Hana tetap digendong, sedangkan Hafiza dibopong dengan tangan. Pipit kemudian melangkah perlahan ke tengah laut hingga mencapai titik di mana kakinya tidak lagi menyentuh dasar.
Setelah masuk cukup dalam, Pipit mengaku melepaskan selendang serta kedua anak yang digendong dan dibopongnya. Namun ketika ombak datang menghantam, Pipit tersadar bahwa kedua anaknya telah terlepas.
Pipit sempat terombang-ambing di laut sebelum terdampar kembali ke bibir pantai dalam kondisi lemas. Setelah kejadian itu, dia mengaku tidak mengingat apa yang terjadi selanjutnya.
Saat ditemukan warga, kondisi Pipit linglung dan tidak mampu memberikan keterangan yang jelas.
Meski telah mendapat keterangan awal dari Pipit, kepolisian masih melakukan pendalaman terkait motif dan kondisi psikologis ibu dua anak tersebut.
Pipit belum ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus ini.
"Kami masih menunggu hasil lengkap otopsi yang dilakukan Bidokes Polda Jateng dan hasil pemeriksaan lanjutan. Belum ada penetapan tersangka," tegas Imam.
Penyidik akan melakukan asesmen psikologis terhadap Pipit untuk mengetahui kondisi mentalnya saat peristiwa terjadi.
Usai menjalani pemeriksaan intensif di Mapolres Batang, Pipit diizinkan melihat jenazah kedua anaknya yang telah dibawa ke desanya untuk terakhir kalinya.
Jenazah Hafiza dan Hana rencananya dimakamkan malam ini di Desa Kaliwareng.
Dugaan tersebut diungkapkan Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasatreskrim) Polres Batang, AKP Imam Muhtadi, usai memeriksa Pipit yang ditemukan selamat namun dalam kondisi linglung di sekitar pantai.
"Iya, ada niat bunuh diri bersama kedua anaknya," kata AKP Imam kepada wartawan di RSUD Kalisari, Rabu (30/7/2025) malam, seusai proses otopsi jenazah kedua korban.
Kedua korban adalah Hafiza Latifatuz Zahra (6) dan Hana Hasinah (3), warga Desa Kaliwareng, Kecamatan Warungasem, Kabupaten Batang. Jenazah keduanya ditemukan mengapung di bibir Pantai Sigandu pada Rabu pagi oleh warga yang sedang beraktivitas.
Berdasarkan keterangan yang berhasil dihimpun petugas, tragedi bermula pada Rabu subuh sekitar pukul 05.00 WIB. Pipit mengajak kedua anaknya meninggalkan rumah menuju Pantai Sigandu menggunakan sepeda motor.
Anak bungsunya, Hana, digendong dengan selendang, sementara Hafiza duduk di depan jok motor. Setiba di pantai, Pipit memarkirkan kendaraannya dekat area pasir dan langsung membawa kedua anaknya masuk ke laut.
Hana tetap digendong, sedangkan Hafiza dibopong dengan tangan. Pipit kemudian melangkah perlahan ke tengah laut hingga mencapai titik di mana kakinya tidak lagi menyentuh dasar.
Setelah masuk cukup dalam, Pipit mengaku melepaskan selendang serta kedua anak yang digendong dan dibopongnya. Namun ketika ombak datang menghantam, Pipit tersadar bahwa kedua anaknya telah terlepas.
Pipit sempat terombang-ambing di laut sebelum terdampar kembali ke bibir pantai dalam kondisi lemas. Setelah kejadian itu, dia mengaku tidak mengingat apa yang terjadi selanjutnya.
Saat ditemukan warga, kondisi Pipit linglung dan tidak mampu memberikan keterangan yang jelas.
Meski telah mendapat keterangan awal dari Pipit, kepolisian masih melakukan pendalaman terkait motif dan kondisi psikologis ibu dua anak tersebut.
Pipit belum ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus ini.
"Kami masih menunggu hasil lengkap otopsi yang dilakukan Bidokes Polda Jateng dan hasil pemeriksaan lanjutan. Belum ada penetapan tersangka," tegas Imam.
Penyidik akan melakukan asesmen psikologis terhadap Pipit untuk mengetahui kondisi mentalnya saat peristiwa terjadi.
Usai menjalani pemeriksaan intensif di Mapolres Batang, Pipit diizinkan melihat jenazah kedua anaknya yang telah dibawa ke desanya untuk terakhir kalinya.
Jenazah Hafiza dan Hana rencananya dimakamkan malam ini di Desa Kaliwareng.
No comments:
Post a Comment