Pekalongannews, Batang - Pagi yang seharusnya damai bagi M. Aziz Tholib, warga Desa Kaliwareng, Kecamatan Warungasem, berubah menjadi mimpi buruk. Aziz harus merelakan dua putrinya, Hafidhoh Azzahra (6) dan Hana Hasinah (3), ditemukan tak bernyawa di Pantai Sigandu, Batang. Sang istri, Vivit Margiatiningsih alias Pipit, hingga kini belum ditemukan.
Sebelum tragedi ini, Aziz sudah merasakan firasat buruk. Istrinya, Pipit, menjadi lebih pendiam dan sering melamun. Puncaknya terjadi saat adzan subuh berkumandang. "Aku kok ra penak (enggak enak) karo sampean," ujar Pipit lirih kepada suaminya.
Ucapan itu menjadi percakapan terakhir yang diingat Aziz. Ia tak menyangka, saat dirinya khusyuk salat, sang istri membawa pergi dua buah hatinya dengan motor.
Aziz baru menyadari kepergian istri dan anak-anaknya saat ia selesai salat dan mendapati motornya hilang. Kecurigaannya semakin kuat ketika ia tak menemukan Pipit dan kedua anaknya di rumah.
Tak lama kemudian, kabar pilu datang. Hana Hasinah, si bungsu, ditemukan tewas di pinggir Pantai Sigandu, Desa Depok, Kecamatan Kandeman, sekitar pukul 06.00 WIB. Empat jam kemudian, Hafidhoh Azzahra, sang kakak, ditemukan sekitar 30 meter dari lokasi adiknya.
Menurut dr. Gleni Wening dari Ruang Jenazah RSUD Kalisari Batang, jenazah kedua anak itu ditemukan tanpa tanda-tanda kekerasan.
"Diperkirakan meninggal sekitar satu jam sebelum ditemukan," kata dr. Gleni.
Kini, rumah Aziz yang sebelumnya ramai dengan tawa dan celoteh kedua anaknya terasa sepi. Aziz tak henti-hentinya menangis di kamar jenazah, meratapi kepergian dua bidadari kecilnya.
Sementara itu, Pipit Margiatiningsih hingga kini belum ditemukan. Berdasarkan informasi dari lokasi kejadian, Pipit sempat terlihat dalam kondisi "linglung." Pihak kepolisian masih terus melakukan pencarian terhadap Pipit.
Sebelum tragedi ini, Aziz sudah merasakan firasat buruk. Istrinya, Pipit, menjadi lebih pendiam dan sering melamun. Puncaknya terjadi saat adzan subuh berkumandang. "Aku kok ra penak (enggak enak) karo sampean," ujar Pipit lirih kepada suaminya.
Ucapan itu menjadi percakapan terakhir yang diingat Aziz. Ia tak menyangka, saat dirinya khusyuk salat, sang istri membawa pergi dua buah hatinya dengan motor.
Aziz baru menyadari kepergian istri dan anak-anaknya saat ia selesai salat dan mendapati motornya hilang. Kecurigaannya semakin kuat ketika ia tak menemukan Pipit dan kedua anaknya di rumah.
Tak lama kemudian, kabar pilu datang. Hana Hasinah, si bungsu, ditemukan tewas di pinggir Pantai Sigandu, Desa Depok, Kecamatan Kandeman, sekitar pukul 06.00 WIB. Empat jam kemudian, Hafidhoh Azzahra, sang kakak, ditemukan sekitar 30 meter dari lokasi adiknya.
Menurut dr. Gleni Wening dari Ruang Jenazah RSUD Kalisari Batang, jenazah kedua anak itu ditemukan tanpa tanda-tanda kekerasan.
"Diperkirakan meninggal sekitar satu jam sebelum ditemukan," kata dr. Gleni.
Kini, rumah Aziz yang sebelumnya ramai dengan tawa dan celoteh kedua anaknya terasa sepi. Aziz tak henti-hentinya menangis di kamar jenazah, meratapi kepergian dua bidadari kecilnya.
Sementara itu, Pipit Margiatiningsih hingga kini belum ditemukan. Berdasarkan informasi dari lokasi kejadian, Pipit sempat terlihat dalam kondisi "linglung." Pihak kepolisian masih terus melakukan pencarian terhadap Pipit.
No comments:
Post a Comment