Program ini diharapkan dapat membantu menurunkan angka pengangguran dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat.
Fallas menyatakan bahwa pelatihan tersebut akan mengadopsi teknologi dan peralatan terkini yang digunakan oleh perusahaan-perusahaan di Batang.
“Kami akan memastikan peserta pelatihan dilatih dengan peralatan yang relevan, sehingga mereka siap bekerja di industri tanpa perlu adaptasi yang lama,” ujar Fallas, Senin 17 November 2024.
Selain pelatihan kerja, pasangan Fallas-Ridwan juga berencana mengadakan program magang di perusahaan-perusahaan lokal. Program ini, menurut Fallas, bertujuan untuk memberi pengalaman nyata kepada peserta pelatihan agar mereka memahami lingkungan kerja sesungguhnya.
“Magang di perusahaan ini akan membantu peserta membiasakan diri dengan ritme dan tuntutan pekerjaan yang sesungguhnya,” tambahnya.
Fallas menjelaskan, lulusan dari program pelatihan akan diprioritaskan untuk disalurkan ke perusahaan-perusahaan yang beroperasi di Kabupaten Batang.
“Kami ingin memastikan bahwa tenaga kerja yang sudah dilatih dapat langsung terserap di lapangan kerja. Dengan keterampilan yang sesuai, mereka akan memenuhi standar yang diharapkan oleh perusahaan,” ujarnya.
Hal ini, kata Fallas, juga menjadi strategi untuk menekan angka pengangguran di Batang yang menurut data BPS per Agustus 2024 masih mencapai 5,67 persen. “Dengan pelatihan yang terstruktur dan magang yang terencana, kami optimistis bisa mengurangi angka pengangguran di Batang,” katanya.
Sementara itu, Ahmad Ridwan menambahkan bahwa program ini tidak hanya menargetkan pencari kerja yang ingin bekerja di perusahaan, tetapi juga mereka yang ingin berwirausaha.
"Kami juga akan memberikan dukungan bagi mereka yang tertarik membuka usaha sendiri. Pemerintah daerah akan menyediakan bantuan modal dan pendanaan sebagai bagian dari komitmen kami dalam mendorong perekonomian lokal,” kata Ridwan.
Menurut Ridwan, bantuan modal tersebut diharapkan dapat membantu masyarakat yang memiliki ide bisnis namun terkendala dana. “Kami ingin masyarakat Batang tidak hanya bergantung pada lowongan pekerjaan di perusahaan, tetapi juga bisa menciptakan peluang usaha sendiri,” tegasnya.
Ia juga menekankan pentingnya penyaluran tenaga kerja secara transparan agar praktik pungutan liar (pungli) dalam proses rekrutmen bisa dihindari.
“Kami ingin menciptakan proses rekrutmen yang adil dan bebas dari pungli. Dengan pelatihan yang sudah disertifikasi, perusahaan akan lebih mudah dalam mencari tenaga kerja yang kompeten tanpa harus melalui perantara yang tidak perlu,” tegasnya.
Pasangan Fallas-Ridwan berjanji akan mengawal pelaksanaan program ini dengan ketat, termasuk pengawasan terhadap penggunaan anggaran pelatihan dan bantuan modal. “Kami tidak hanya berhenti di pelatihan, tetapi juga akan memonitor efektivitas program dan memastikan setiap peserta mendapatkan manfaat maksimal,” pungkasnya
Post a Comment