googlesyndication.com

0 Comment
Bagaimana Tiongkok Memanfaatkan Digital Silk Road untuk Pengaruh Global
foto ilustrasi
Pekalongannwes - Pernah mendengar istilah digital Silk road dsr Ini adalah sebuah proyek Shadow Underground yang pemerintah Tiongkok jalankan sejak 5 tahun terakhir ini tujuannya untuk mengkolonialisasi 4.0 

Apa itu Digital Silk Road dan Kolonialisasi 4.0?
Digital Silk Road (DSR) adalah proyek ambisius dari pemerintah Tiongkok yang dijalankan selama lima tahun terakhir. Tujuan utamanya adalah untuk memanfaatkan perkembangan teknologi guna memperluas pengaruh dan kendali Tiongkok di berbagai negara. Proyek ini sering disebut sebagai upaya "Kolonialisasi 4.0".

Kolonialisasi 4.0 berbeda dengan kolonialisasi tradisional. Di masa lalu, kolonialisasi berarti memperluas wilayah negara dengan menaklukkan dan mengendalikan wilayah lain secara langsung. Tiongkok, seiring dengan perkembangan zaman, telah mengadaptasi metode ini menjadi lebih modern dengan memanfaatkan teknologi dan ekonomi.

Kolonialisasi 1.0 hingga 3.0

Kolonialisasi 1.0: Ditandai dengan ekspansi wilayah langsung oleh negara yang lebih kuat, seperti yang dilakukan oleh Romawi. Mereka memperluas wilayah hidup mereka dengan mencaplok wilayah tetangga yang subur.

Kolonialisasi 2.0: Negara-negara Eropa seperti Inggris, Belanda, Spanyol, dan Portugis mulai menjajah wilayah-wilayah jauh, termasuk Indonesia dan India. Metode ini melibatkan eksploitasi langsung sumber daya alam dari koloni-koloni tersebut.

Kolonialisasi 3.0: Lebih kompleks, melibatkan penggantian pemimpin negara target dengan boneka yang setia pada negara penjajah. Amerika dan sekutu Barat sering menggunakan metode ini dengan cara mengkudeta pemimpin yang tidak kooperatif dan menggantikannya dengan yang lebih mudah dikendalikan.

Kolonialisasi 4.0: Kolonialisasi 4.0, melibatkan pendekatan ekonomi dan diplomasi. tidak selalu berperang untuk menaklukkan kerajaan lain. Dia sering menggunakan ancaman militer untuk memaksa negosiasi, di mana kerajaan-kerajaan lain dipinjami emas untuk pembangunan dengan syarat membayar kembali dengan bunga serta hasil bumi. Ini adalah pendekatan yang canggih dan lebih halus dalam mengendalikan wilayah lain.

Digital Silk Road (DSR) Tiongkok
Tiongkok meniru strategi Gajah Mada ini dalam era modern. Melalui Digital Silk Road, mereka membangun infrastruktur digital di negara-negara lain, termasuk pusat data, jaringan telekomunikasi, dan smart city. Negara-negara yang terlibat menjadi sangat bergantung pada teknologi dan perangkat keras Tiongkok. Dalam hal ini, Tiongkok bisa dengan mudah mempengaruhi, bahkan mengendalikan ekonomi digital negara tersebut.

Di Indonesia, misalnya, Tiongkok telah membangun lebih dari 40 proyek digital, termasuk pusat data dan aplikasi-aplikasi penting. Ketergantungan ini membuat negara tersebut rentan terhadap kendali Tiongkok. Jika Tiongkok mematikan infrastruktur digital yang mereka bangun, ekonomi Konoha bisa lumpuh dalam sekejap.

Peringatan dan Kesadaran
Hal ini menunjukkan betapa pentingnya kedaulatan digital. Ketergantungan pada teknologi dan perangkat lunak dari negara lain dapat membahayakan stabilitas dan keamanan nasional. Serangan siber yang sukses, seperti yang pernah terjadi di PDN, hanya contoh kecil dari ancaman yang lebih besar jika ketergantungan pada teknologi asing tidak dikelola dengan baik.

Kita harus belajar dari sejarah dan memahami bahwa kolonialisasi tidak lagi berbentuk fisik dan militer, tetapi melalui teknologi dan ekonomi. Kesadaran akan pentingnya kedaulatan digital dan strategi untuk mengelolanya adalah kunci untuk menjaga kemerdekaan dan keamanan negara di era modern ini.

Post a Comment

 
Top