googlesyndication.com

0 Comment

Mengintip Kapal Induk Fujian: Teknologi dan Ambisi Maritim China
Pekalongannews - Kapal induk ketiga China yang dinamai Fujian baru saja menyelesaikan fase uji coba laut (sea trial) yang berlangsung selama 8 hari di Laut China Timur. Uji coba yang berakhir pada 9 Mei 2024 ini berjalan tanpa hambatan, menandai langkah penting dalam pengembangan industri kapal perang China yang semakin pesat.

Meskipun Fujian masih menggunakan mesin konvensional dan bukan tenaga nuklir, kapal ini sudah dilengkapi dengan sistem peluncuran elektromagnetik (EMALS). Teknologi EMALS ini sebelumnya hanya diterapkan pada kapal induk USS Gerald R. Ford milik Amerika Serikat. Nama Fujian sendiri diambil dari nama provinsi di tenggara China, menandakan pentingnya kapal ini dalam konteks nasional.

Kapal induk Fujian memiliki dimensi yang mengesankan dengan panjang sekitar 316 meter, lebar dek penerbangan rata-rata 72 meter dan titik terlebar mencapai 76 meter. Tinggi kapal ini mencapai sekitar 39 meter. Kapal ini juga dilengkapi dengan dua elevator pesawat, tiga ketapel, dan empat kabel penahan, yang memungkinkan operasi penerbangan yang efisien.

Untuk pertahanan diri, Fujian dilengkapi dengan beberapa peluncur sistem rudal permukaan-ke-udara jarak pendek HQ-10, serta meriam otomatis H/PJ-11 kaliber 30 mm yang dilengkapi dengan radar untuk deteksi target. Peralatan canggih ini memastikan kapal dapat mempertahankan diri dari berbagai ancaman.

Menurut media pemerintah China, Fujian direncanakan akan bertugas pada tahun 2025. Namun, beberapa analis angkatan laut menganggap target tersebut terlalu ambisius, dan lebih realistis jika kapal ini siap bertugas pada tahun 2026. Sementara itu, China juga sedang mempersiapkan pembangunan kapal induk keempat (Type 004) yang akan menggunakan tenaga nuklir, menandakan peningkatan signifikan dalam kemampuan angkatan laut China.

China memiliki dua galangan kapal besar yang mampu membangun kapal induk, yaitu Jiangnan di Shanghai dan Dalian di kota Liaoning. Namun, belum diputuskan galangan kapal mana yang akan membangun kapal induk berikutnya. Dengan ekonomi yang terus menguat, China berupaya untuk menjadi pesaing utama Amerika Serikat, menggantikan posisi Rusia.

Dengan Fujian, China tidak hanya menunjukkan kemampuan teknologinya yang semakin maju, tetapi juga ambisinya untuk memperkuat posisi sebagai kekuatan maritim global. Kapal induk ini menjadi simbol dari kemajuan industri militer China dan aspirasi geopolitiknya di masa depan.

Post a Comment

 
Top