Pekalongannews, Batang - Warga Muhammadiyah di Batang telah melaksanakan salat tarawih secara serentak pada Minggu (10/3/2024) di 20 masjid dan musala.
Dalam menentukan awal Ramadan 1445 Hijriyah, Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah menggunakan metode hisab hakiki wujudul hilal.
Ketua PD Muhammadiyah Batang, M. Harto Setiyono, menyampaikan bahwa hasil hisab telah dilaporkan kepada PP Muhammadiyah sejak 29 Desember 2023.
Menurutnya, "Pada Minggu 29 Syaban 1445 Hijriyah bertepatan dengan 10 Maret 2024, ijtima' jelang Ramadan, sudah terjadi pukul 16.07.42.
Saat itu bulan sudah terbenam dan di Yogyakarta sudah menunjukkan +00⁰56'28", sehingga hilal dinyatakan sudah wujud."
Dari hasil tersebut, PP Muhammadiyah menganjurkan warga untuk tetap melaksanakan puasa pada Senin, 11 Maret 2024.
"Seluruh warga Muhammadiyah bersama keluarganya sudah mantap dan melaksanakan salat tarawih malam tadi di masjid dan musala di wilayah masing-masing," jelasnya.
Meskipun demikian, PD Muhammadiyah Batang tetap menekankan pentingnya toleransi dan saling menghormati antarkeyakinan.
"Kami tidak mempermasalahkan perbedaan dengan keputusan pemerintah, karena memang menggunakan metode yang berbeda," tegasnya.
Setiyono meyakini bahwa jika seluruh umat Islam di Indonesia menjunjung tinggi nilai toleransi, tidak akan ada masalah yang terlalu besar.
"Toleransi adalah kunci untuk membangun harmoni di tengah perbedaan," tambahnya.
Salat tarawih serentak ini menjadi bukti konkret dari semangat kebersamaan dan toleransi dalam menjalankan ibadah, meski dengan perbedaan pendekatan dalam menentukan awal Ramadan.
Hal ini juga menunjukkan bahwa keberagaman tidak menghalangi solidaritas dalam beribadah.
Dengan semangat kebersamaan dan toleransi, umat Islam di Batang memberikan contoh yang baik bagi masyarakat luas dalam membangun kerukunan antarumat beragama.
Hal ini juga menggugah kesadaran akan pentingnya dialog dan penghormatan antarkeyakinan sebagai pondasi bangunan kehidupan beragama yang harmonis.
Dari hasil tersebut, PP Muhammadiyah menganjurkan warga untuk tetap melaksanakan puasa pada Senin, 11 Maret 2024.
"Seluruh warga Muhammadiyah bersama keluarganya sudah mantap dan melaksanakan salat tarawih malam tadi di masjid dan musala di wilayah masing-masing," jelasnya.
Meskipun demikian, PD Muhammadiyah Batang tetap menekankan pentingnya toleransi dan saling menghormati antarkeyakinan.
"Kami tidak mempermasalahkan perbedaan dengan keputusan pemerintah, karena memang menggunakan metode yang berbeda," tegasnya.
Setiyono meyakini bahwa jika seluruh umat Islam di Indonesia menjunjung tinggi nilai toleransi, tidak akan ada masalah yang terlalu besar.
"Toleransi adalah kunci untuk membangun harmoni di tengah perbedaan," tambahnya.
Salat tarawih serentak ini menjadi bukti konkret dari semangat kebersamaan dan toleransi dalam menjalankan ibadah, meski dengan perbedaan pendekatan dalam menentukan awal Ramadan.
Hal ini juga menunjukkan bahwa keberagaman tidak menghalangi solidaritas dalam beribadah.
Dengan semangat kebersamaan dan toleransi, umat Islam di Batang memberikan contoh yang baik bagi masyarakat luas dalam membangun kerukunan antarumat beragama.
Hal ini juga menggugah kesadaran akan pentingnya dialog dan penghormatan antarkeyakinan sebagai pondasi bangunan kehidupan beragama yang harmonis.
Post a Comment