Dalam acara tersebut, masyarakat dapat menikmati berbagai seni tradisional khas Kabupaten Batang yang dimaksudkan untuk menjaga kelestarian budaya daerah.
Ketua PGRI Batang, M. Arief Rohman menjelaskan bahwa acara tersebut bertujuan untuk memastikan agar kebudayaan khas Batang tetap terjaga. Hal ini juga sebagai upaya untuk membendung pengaruh budaya asing yang masuk ke daerah tersebut.
Menariknya, di pagelaran tersebut, penampil bukan hanya berasal dari kalangan guru dan siswa, namun juga melibatkan partisipasi masyarakat umum.
"Para penampil juga beragam, mulai dari guru, siswa, bahkan masyarakat umum pun ikut berpartisipasi. Kami berusaha memuaskan masyarakat dengan seni tradisional Batang," ungkap M. Arief Rohman, Senin 4 Desember 2023.
Lebih lanjut, acara seni tradisional ini menjadi wadah bagi para pelaku seni untuk menunjukkan bakat dan melestarikan seni budaya tradisional Batang.
Menariknya, acara ini juga akan menampilkan penganugerahan PGRI award kepada Penjabat (Pj) Bupati Batang Lani Dwi Rejeki sebagai bentuk penghargaan atas komitmennya terhadap dunia pendidikan.
"Ini sebagai bentuk apresiasi yang tak lepas dari langkahnya yang berhasil mengangkat 1.400 guru Wiyata Bakti menjadi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja,"ungkap Arief Rohman.
Pagelaran seni tradisional Batang kata Dia, bukan hanya sekadar hiburan semata, namun juga menjadi sarana untuk memastikan agar budaya khas daerah tetap lestari dan diketahui oleh generasi muda.
Menurut Ketua Dewan Kesenian Daerah (DKD) Batang, Ahmad Suroso, program PGRI telah berhasil menghidupkan kembali seni tradisional Batang yang sebelumnya kurang mendapatkan perhatian.
"PGRI sudah berupaya menggairahkan seni tradisional Batang, yang selama ini belum dioptimalkan," ujarnya.
Selain itu, acara tersebut juga memberikan ruang bagi pelaku UMKM dan ekonomi kreatif untuk berpartisipasi, sehingga menciptakan sinergi antara berbagai pihak dalam mendukung pengembangan seni budaya tradisional.
Berbagai kesenian tradisional seperti Kuntulan, dalang cilik, Sintren, Lumpingan / Kuda Lumping, tari Ngunduh Kopi, dan Brendung ditampilkan dalam acara tersebut.
Post a Comment