Calon Presiden nomor urut tiga, Ganjar Pranowo, mengadakan acara silaturahmi dengan para ulama, kyai, ustadz, dan habib, termasuk para pimpinan Pondok Pesantren (Ponpes) di seluruh Jawa Barat.
Dalam pertemuan tersebut, mantan Gubernur Jawa Tengah dua periode itu menegaskan komitmennya untuk membuat peraturan turunan dari Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2019 tentang Pesantren.
Ganjar menyatakan bahwa pembuatan peraturan turunan tersebut merupakan salah satu cara untuk terus mendukung pelaksanaan kegiatan belajar mengajar dan anggaran bagi seluruh Ponpes di Indonesia.
Ganjar menyatakan bahwa pembuatan peraturan turunan tersebut merupakan salah satu cara untuk terus mendukung pelaksanaan kegiatan belajar mengajar dan anggaran bagi seluruh Ponpes di Indonesia.
"Undang-Undangnya sudah ada, maka tugasnya peraturan pelaksanaan atau turunan dari Undang-Undang itu. Dan itulah yang kemudian bisa meyakinkan pada seluruh pengasuh pondok pesantren, santri, dan kiai," ujar Ganjar.
Semasa menjadi Gubernur di Jawa Tengah, Ganjar telah membuat Peraturan Daerah (Perda) tentang Pesantren dan mengajak beberapa kepala daerah lain untuk membuat Perda serupa. Ia juga berkomitmen terkait anggaran untuk pesantren, mengungkapkan bahwa saat menjabat sebagai Gubernur Jawa Tengah, hibah anggaran untuk para guru agama mencapai ratusan miliar setiap tahunnya.
"Pada saat itu, setiap tahun kami menghibahkan kurang lebih Rp 270 miliar ke Kementerian Agama untuk dibagikan kepada guru agama, termasuk guru ngaji, Hindu, Kristen, dan sebagainya, sebagai bentuk penghormatan," tambah Ganjar.
Pasangan Ganjar-Mahfud, yang memiliki komitmen kuat ini, mendapat respon positif dari para ulama di seluruh Jawa Barat. Mereka optimis bahwa kepemimpinan pasangan ini, yang diusung oleh koalisi PDI Perjuangan, akan membawa perubahan positif bagi Indonesia, terutama dalam sektor keagamaan.
"Kami yakin Pak Ganjar bisa membangun umat lebih berkualitas ke depan, tidak hanya dalam ilmu dan iman, tetapi juga dalam keterampilan. Kami juga optimis UU Pesantren akan berjalan dengan baik di bawah kepemimpinan Pak Ganjar," ujar Kiai Abun Bunyamin, Pimpinan Ponpes Al Muhajirin.
Pendapat senada diungkapkan oleh Kyai Muin Abdurrahim, pengasuh Ponpes Miftahul Huda Al Azhar Jabar, yang melihat Ganjar telah membuktikan banyak hal dalam membangun masyarakat dan agama selama memimpin Jawa Tengah.
Semasa menjadi Gubernur di Jawa Tengah, Ganjar telah membuat Peraturan Daerah (Perda) tentang Pesantren dan mengajak beberapa kepala daerah lain untuk membuat Perda serupa. Ia juga berkomitmen terkait anggaran untuk pesantren, mengungkapkan bahwa saat menjabat sebagai Gubernur Jawa Tengah, hibah anggaran untuk para guru agama mencapai ratusan miliar setiap tahunnya.
"Pada saat itu, setiap tahun kami menghibahkan kurang lebih Rp 270 miliar ke Kementerian Agama untuk dibagikan kepada guru agama, termasuk guru ngaji, Hindu, Kristen, dan sebagainya, sebagai bentuk penghormatan," tambah Ganjar.
Pasangan Ganjar-Mahfud, yang memiliki komitmen kuat ini, mendapat respon positif dari para ulama di seluruh Jawa Barat. Mereka optimis bahwa kepemimpinan pasangan ini, yang diusung oleh koalisi PDI Perjuangan, akan membawa perubahan positif bagi Indonesia, terutama dalam sektor keagamaan.
"Kami yakin Pak Ganjar bisa membangun umat lebih berkualitas ke depan, tidak hanya dalam ilmu dan iman, tetapi juga dalam keterampilan. Kami juga optimis UU Pesantren akan berjalan dengan baik di bawah kepemimpinan Pak Ganjar," ujar Kiai Abun Bunyamin, Pimpinan Ponpes Al Muhajirin.
Pendapat senada diungkapkan oleh Kyai Muin Abdurrahim, pengasuh Ponpes Miftahul Huda Al Azhar Jabar, yang melihat Ganjar telah membuktikan banyak hal dalam membangun masyarakat dan agama selama memimpin Jawa Tengah.
"Kami berharap hal baik tersebut dapat diakomodasi dan diterapkan secara nasional jika beliau mendapat amanat di tingkat nasional," tambah Kyai Muin Abdurrahim.
Post a Comment