googlesyndication.com

0 Comment
Kreativitas Tak Terbatas di SMPN 7 Batang Melalui Program Estu Wulangreh
Pekalongannews, Batang - SMPN 7 Batang membuktikan bahwa Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) tak selalu harus dilakukan oleh seorang guru atau pendidik. Melalui program Estu Wulangreh, sekolah ini memberdayakan para wali murid untuk berpartisipasi dalam proses pembelajaran dengan menularkan ilmu dan kompetensi yang dimiliki.

Dalam program ini, para orang tua menjadi pengajar selama sehari penuh, menggantikan peran guru sesuai dengan kemampuan atau peran mereka sehari-hari di rumah atau tempat kerja. Salah satu wali murid, Sulistiorini, seorang ibu rumah tangga, mengakui rasa gugupnya ketika mengajar di hadapan belasan anak dengan karakter yang berbeda. Ia biasanya hanya membantu proses belajar di rumah, namun pengalaman ini dianggap lebih kompleks.

"Selama ini cuma membantu proses belajar di rumah, tapi di sini lebih komplek, Jelasnya.

Meskipun demikian, ia merasa program ini memberikan pengalaman yang berharga. Para siswa terlibat dalam berbagai pembelajaran, mulai dari pengetahuan umum hingga keterampilan kewirausahaan. Materi khusus melibatkan pembuatan buket berbahan dasar makanan kecil sebagai hadiah ulang tahun. 

Sulistiorini berharap ada tindak lanjut setelah program ini selesai, seperti melibatkan orang tua dalam kegiatan ekstrakurikuler sesuai dengan kompetensinya.

Aurelia dan Ilyas, dua siswa yang terlibat dalam kegiatan ini, menyatakan bahwa program Estu Wulangreh sangat menarik dan bermanfaat untuk meningkatkan kemampuan mereka di luar materi pelajaran dari guru.

Mereka berencana menggunakan keterampilan yang mereka pelajari untuk membuat buket makanan kecil sebagai hadiah untuk Hari Guru.

Kepala SMPN 7 Batang, Muhammad Santoso, menjelaskan bahwa Estu Wulangreh adalah upaya untuk merekatkan kemitraan antara sekolah, orang tua, dan masyarakat. 

"Dengan mengajar langsung di depan kelas, orang tua dapat memahami lebih baik tentang KBM. Materi yang disampaikan disesuaikan dengan keahlian orang tua, termasuk cara membuat tempe, pelatih senam, psikolog, dan lainnya,"pungkasnya.

Muhammad Santoso menambahkan, "Siswa tidak hanya mendapatkan materi dari guru, tetapi juga mempererat hubungan emosional antara anak dan orang tua." Program ini memberikan keleluasaan kepada orang tua dalam menyampaikan materi tanpa terikat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), namun tetap sesuai dengan usia dan kelas anak-anak mereka.

Estu Wulangreh rencananya akan diadakan setiap semester, dengan sesi pertama pada pukul 07.15-09.15 dan sesi kedua pada pukul 09.30-11.30 WIB. Program ini diharapkan terus menjadi sarana untuk meningkatkan kreativitas dan kemitraan antara sekolah, orang tua, dan siswa di SMPN 7 Batang.

Post a Comment

 
Top