Generasi Z Lebih Memilih Kebahagiaan Pribadi Ketimbang Pekerjaan

Pekalongannews - Generasi Z, individu yang lahir antara tahun 1997 hingga 2012, menunjukkan pandangan unik terhadap pekerjaan. Penelitian terbaru oleh Randstad Workmonitor pada tahun 2022 mengungkapkan bahwa 41 persen dari generasi Z di berbagai wilayah lebih memilih menganggur daripada merasa tidak bahagia di tempat kerja. 

Tara de Thouars, seorang psikolog klinis, menjelaskan bahwa generasi Z lebih menekankan kebahagiaan dan kesejahteraan pribadi dibandingkan kepuasan dalam pekerjaan, mirip dengan generasi milenial yang juga memiliki kecenderungan serupa.

Generasi muda semakin menyadari pentingnya kepuasan kerja dan kesejahteraan psikologis dalam hidup mereka. Mereka enggan berkompromi dengan karir yang membuat mereka tidak bahagia, lebih memprioritaskan gaya hidup yang memadai dan kebahagiaan pribadi.

Generasi Z juga cenderung selektif dalam memilih pekerjaan, menghindari perusahaan atau orang dengan nilai sosial dan lingkungan yang berbeda. 

Lebih dari sepertiga dari mereka tidak akan bekerja dengan pihak-pihak semacam itu.

Hasil penelitian ini mencerminkan pergeseran nilai dan harapan dalam dunia kerja, dengan generasi Z dan milenial lebih fokus pada kesejahteraan pribadi dan kebahagiaan daripada mengorbankan diri dalam pekerjaan yang tidak mereka sukai. Pekerjaan tetap penting, tetapi bukan menjadi fokus utama dalam kehidupan mereka.

Bahkan dalam situasi genting seperti pandemi Covid-19, generasi muda tetap mencari pekerjaan yang sesuai dengan minat dan keinginan mereka, lebih memilih menganggur daripada terjebak dalam pekerjaan yang tidak membawa kebahagiaan.

Secara keseluruhan, generasi Z memilih untuk menganggur daripada merasa tidak bahagia di tempat kerja, dan mereka menekankan pentingnya kesejahteraan pribadi serta kebahagiaan dalam mengejar karir mereka. 

Perubahan ini mencerminkan peningkatan kesadaran generasi muda akan kebutuhan akan keseimbangan hidup dan kebahagiaan dalam dunia kerja.