Pekalongannews, Kota Pekalongan - Berdasarkan prakiraan cuaca BMKG musim kemarau akan berakhir sampai dengan pertengahan hingga akhir bulan november mendatang. Menanggapi kondisi cuaca seperti ini BPBD Kota Pekalongan menyampaikan sejumlah informasi terkait apa-apa yang harus dilakukan masyarakat untuk menghadapi musim kemarau panjang.
Kepala BPBD Kota Pekalongan, Aprilyanto Dwi Purnomo mengatakan bahwa cuaca di wilayah Kota Pekalongan musim kemarau ini ditandai dengan fenomena alam yaitu elnino dimana suhu panas dari air laut lebih lama sehingga menimbulkan panas di bumi juga lebih lama,
“Di kota Pekalongan juga terasa sampai dengan saat ini rata-rata suhunya diatas 35 derajat celcius, seharusnya musim hujan sudah turun pada akhir oktober, agak mundur memang namun sampai dengan saat ini sudah mulai beberapa kali hujan mulai turun,” tuturnya.
Menghadapi musim kemarau ini, Aprilyanto mengatakan masyarakat lebih mawas dalam menjaga kondisi tubuh dengan menjaga asupan nutrisi , vitamin dan lainnya ketika beraktivitas dalam sehari-hari.
Selain itu, BPBD Kota Pekalongan juga mengimbau supaya masyarakat bisa lebih berhati-hati dalam beraktivitas yang mungkin dapat memicu kebakaran, karena sampai dengan bulan September berdasarkan data Damkar Kota Pekalongan telah mencatat 41 kejadian kebakaran.
“Selain mengantisipasi kegiatan di luar yang dapat memicu kebakaran, aktivitas di dalam rumah juga harus diperhatikan, misalnya untuk tidak lupa mematikan kompor,” sambungnya.
Lebih lanjut, ia juga mengajak masyarakat untuk pandai memanfaatkan air bersih di musim kemarau yang sempat minim akhir-akhir ini.
“Kegiatan kami juga menyuplai air bersih ke beberapa kelurahan, memang bukan karena terdampak kekeringan tetapi karena air di sekitar tidak bisa di konsumsi terimbas air laut, namun karena musim kemarau panjang ini, pasokan air bersih juga berkurang,” tukasnya.
Kepala BPBD Kota Pekalongan, Aprilyanto Dwi Purnomo mengatakan bahwa cuaca di wilayah Kota Pekalongan musim kemarau ini ditandai dengan fenomena alam yaitu elnino dimana suhu panas dari air laut lebih lama sehingga menimbulkan panas di bumi juga lebih lama,
“Di kota Pekalongan juga terasa sampai dengan saat ini rata-rata suhunya diatas 35 derajat celcius, seharusnya musim hujan sudah turun pada akhir oktober, agak mundur memang namun sampai dengan saat ini sudah mulai beberapa kali hujan mulai turun,” tuturnya.
Menghadapi musim kemarau ini, Aprilyanto mengatakan masyarakat lebih mawas dalam menjaga kondisi tubuh dengan menjaga asupan nutrisi , vitamin dan lainnya ketika beraktivitas dalam sehari-hari.
Selain itu, BPBD Kota Pekalongan juga mengimbau supaya masyarakat bisa lebih berhati-hati dalam beraktivitas yang mungkin dapat memicu kebakaran, karena sampai dengan bulan September berdasarkan data Damkar Kota Pekalongan telah mencatat 41 kejadian kebakaran.
“Selain mengantisipasi kegiatan di luar yang dapat memicu kebakaran, aktivitas di dalam rumah juga harus diperhatikan, misalnya untuk tidak lupa mematikan kompor,” sambungnya.
Lebih lanjut, ia juga mengajak masyarakat untuk pandai memanfaatkan air bersih di musim kemarau yang sempat minim akhir-akhir ini.
“Kegiatan kami juga menyuplai air bersih ke beberapa kelurahan, memang bukan karena terdampak kekeringan tetapi karena air di sekitar tidak bisa di konsumsi terimbas air laut, namun karena musim kemarau panjang ini, pasokan air bersih juga berkurang,” tukasnya.
Post a Comment