googlesyndication.com

0 Comment
Pemkab Batang Kembali Kirim Pasokan Air Bersih ke Desa Pretek Yang Telah Mengalami Kekeringan
Keterangan Gambar : Dropping air di Dukuh Jlegong, Desa Pretek, Kecamatan Pecalungan, Kabupaten Batang. Foto: Muslihun Kontributor Batang.

Pekalongannews, Batang
- Pemerintah Kabupaten Batang melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) telah kembali mengirimkan pasokan air bersih kepada warga Dukuh Jlegong, Desa Pretek, Kecamatan Pecalungan. Droping air bersih ini dipimpin langsung oleh Penjabat (Pj) Bupati Batang, Lani Dwi Rejeki, Selasa (12/9/2023).

"Hari ini Pemda mendroping air bersih ke Desa Pretek, Kecamatan Pecalungan, yang telah mengalami kekeringan selama beberapa minggu ini. Pemkab Batang melalui BPBD PUDAM Sendang Kamulyan rutin menyuplai air dua kali dalam seminggu,."Kata Pj Bupati.

Ia juga mengungkapkan bahwa Pemerintah Kabupaten Batang bersama Pemerintah Desa sedang melakukan identifikasi terkait sumber air baru. Tujuannya adalah agar kekeringan tidak terulang setiap tahun. 

"Kami masih mengidentifikasi penyebab kekeringan, dan jika sumber airnya mengering, kami akan mencari sumber air yang baru," jelasnya.

Riza Zakiyah, Pelaksana Tugas Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Batang, mengungkapkan bahwa mereka telah menyuplai sekitar 57 ribu liter air ke wilayah yang mengalami kekeringan. Untuk Dukuh Jlegong, ini sudah kali ketiga mereka melakukan droping air. 

 "Sebelumnya kami sudah menyuplai air ke Durenombo dan Wonomerto. Ini baru kali pertama untuk Desa Pretek. Saat ini, ada sekitar 2.700 KK warga yang terdampak kekeringan, jelas Riza. 

Riza juga menambahkan bahwa solusi untuk mengatasi kekeringan di Desa Pretek sudah ditemukan. Mereka telah menemukan sumber air baru di Desa Dlisen dan akan memasok air dari sumber mata air tersebut ke Desa Pretek serta wilayah lain yang mengalami kekeringan.

Warga Dukuh Jlegong, Desa Pretek, Kecamatan Pecalungan, Kabupaten Batang, Jawa Tengah, merasa gembira ketika bantuan air dari BPBD datang. 

Setiap warga membawa ember untuk mengisi air, termasuk Slamet Nanik (33), yang mengisi embernya lebih dari satu kali. Karena kekeringan telah berlangsung selama tiga bulan terakhir, warga terpaksa mengambil air dari sungai hanya untuk mencuci dan mandi.

Sementara untuk konsumsi, mereka masih mengandalkan air sumur yang tersisa, meskipun semakin sulit didapatkan. Nanik menjelaskan bahwa mereka berusaha menghemat konsumsi air sebisa mungkin, seperti mandi hanya satu kali sehari. Namun, pasokan air dari Pemkab biasanya hanya cukup untuk dua hari, sehingga ia berharap ada solusi lain yang dapat mengatasi masalah kekeringan di desanya.

Puluhan warga, termasuk anak-anak, tampak bahagia saat air di-droping. Anak-anak juga antusias menyaksikan proses pembagian air di desa mereka.


Post a Comment

 
Top