googlesyndication.com

0 Comment
Pelantikan Pengurus POPTI Cabang Batang: Misi Perjuangan Lawan Thalasemia
Keterangan Gambar : Ketua POPTI Pusat Ruswandi menyerahkan bendera POPTI kepada Ketua POPTI Cabang Batang Nety Wijayanti. Foto: dok

Pekalongannews, Batang
- Sebanyak 16 orang pengurus Persatuan Orang Tua Penderita Thalasemia Indonesia (POPTI) cabang Kabupaten Batang periode 2023-2026 dilantik.

Pelantikan tersebut dilakukan Ketua POPTI pusat Ruswandi yang berlangsung di Aula Bupati Batang, Kabupaten Batang, Selasa (29/8/2023).

Terpilih sebagai Ketua POPTI Cabang Batang Nety Wijayanti, Sekretaris Novia Rahmawati dan Bendahara Dian Widiastuti.

Penjabat (Pj) Sekda Batang Ari Yudianto mengatakan, pengurus POPTI hadir untuk membantu orang tua yang anaknya menderita penyakit thalasemia agar dipermudah akses pelayanan perawatan medisnya.

Menurutnya, masyarakat belum banyak yang paham apa itu Thalasemia? oleh karena itu harus ada langkah pencegahan yang dapat dilakukan dan mengetahui cara merawat anak yang mengidapnya.

“Penguatan edukasi dapat menjembatani kesenjangan masyarakat terhadap pasien penyakit kelainan darah tersebut. Ini merupakan salah satu kampanye yang harus dipahami masyarakat,"kata Pj Sekda.

Ari Yulianto juga meminta jangan sampai penderita di Kabupaten semakin banyak. Maka pencegahan melalui sosialisasi harus intens dan juga pengecekan darah bagi anak yang menginjak remaja.

"Salah satu pencegahan pengecekan darah, setelah mengetahui pembawa karier. Maka carilah pasangan menikah yang normal agar anaknya tidak Thalassemia,” jelasnya.

Ia juga mengatakan penderita dan orangtua harus saling menyemangati dan saling mendukung. Hal ini akan membuat penderita dan orang tua bisa bersama-sama berjuang untuk menjalani takdir yang telah dititipkan.

“Saya yakin masyarakat Kabupaten Batang belum mengetahui apa itu Thalasemia. Mudah-mudahan adanya pengurus POPTI cabang Kabupaten Batang dapat mensosialisasikan pencegahan Thalasemia di 15 Kecamatan seluruh Kabupaten Batang agar tidak ada lagi anak yang dilahirkan menderita Thalasemia,” tegasnya.

Sementara itu, Ketua POPTI pusat Ruswandi menyampaikan, baru saja menyaksikan pengurus POPTI cabang Kabupaten Batang yang semangat mengobati para anaknya yang mengalami penyakit Thalasemia.

“Thalasemia adalah penyakit kelainan darah yang diakibatkan oleh faktor genetika dan menyebabkan protein yang ada didalam sel darah merah (hemoglobin) tidak berfungsi secara normal. Sehingga penderita Thalasemia harus melakukan transfusi darah secara rutin tiap bulannya,” terangnya.

Adanya pengurus POPTI ini, ke depan bisa bekerjasama dengan Pemkab Batang bisa turun tangan dan mendampingi para penderita dengan pelayanan khusus bagi mereka.

“Anak yang menderita penyakit Thalasemia setiap bulan harus mencuci darah seumur hidupnya ke rumah sakit, yang biayanya mahal bisa mencapai Rp15 juta perbulan,” tuturnya.

Yang paling utama bagi penderita Thalasemia, berilah pelayanan kesehatan dengan kemudahan dan kenyamanan. Kemudahan akses, tidak ngantri saat berobat, mudah mendapatkan darah, obat dan administrasinya, bila perlu dibuatkan One Stop servis.

“Bagi penderita Thalasemia juga membutuhkan rasa nyaman diruang berobat, ada tempat khusus tidak bercampur dengan penderita lainnya, ruangan ber AC dan ruangan yang nyaman seperti rumah sendiri,” pungkasnya.

Post a Comment

 
Top