Pekalongannews, Kota Pekalongan - Muktamar Sufi Internasional di Kota Pekalongan menjadi konferensi keempat yang digelar majelis sufi dunia dengan mengusung tema karya sufi kontemporer di dunia yang dinamis. Dalam kegiatan ini para ulama dan peneliti telah menyampaikan 4 tema yang tertuang dalam 8 rekomendasi.
8 rekomendasi tersebut memuat beberapa aspek diantaranya
pendidikan, perilaku, prestasi, pembangunan, pertanian dan kemandirian. Seluruh
rekomendasi dibacakan oleh Wakil Ketua Persatuan Sufi Dunia, Syekh Riyadh
Hassan, Kamis (31/8/2023) .
“Dan Maulana Habib Lutfi atas penyelenggaraan forum ini dan
keberhasilan pemilihan tema, semua yang telah berusaha serta masyarakat kota
Pekalongan atas sambutan hangat dan keramahan mereka,” tuturnya.
Konferensi menyerukan pengintegrasian, pengaturan dan
instruksi normalisasi upaya tarekat sufi membentuk divisi yang bertugas membuat
perencanaan kajian, strategi sufi kontemporer, verifikasi asal usul dan
mendokumentasikan
“Selanjutnya mengajak
tarekat sufi mengembangkan investasi di bidang pertanian dan energi terbaru
agar mencapai swasembada ekonomi, menyerukan pengurangan polusi, pemanasan
global dan perubahan iklim,” lanjutnya.
Muktamar Sufi menyerukan tarekat sufi agar berkontribusi
dalam bidang pendidikan dan pengajaran di sekolah dan universitas untuk
menambahkan sentuhan keimanan dan menempuh segala hal yang dapat membantu
generasi mendapatkan pengetahuan agama. Kelima mempertahankan konferensi ini
setiap tahun di negara yang menjadi kantor majelis sufi di indonesia, mendukung
majelis turunan serupa berkontribusi dan berpartisipasi yang diadakan oleh
pihak lain.
Rekomendasi selanjutnya adalah pemerintah dan masyarakat
melestarikan norma keluarga dan masyarakat menentang propaganda global berupa
hal yang bertentangan dengan kesucian, merubah ciptaan tuhan, Lgbt,
penyimpangan seksual dan sebagainya. Ketujuh majelis sufi dunia memutuskan
mendirikan kantor cabang di setiap benua berdasarkan kebutuhan bertugas
memperkenalkan majelis sufi dunia dan membentuk portofolio investasi proyek
majelis studi dunia diantaranya pembangunan universitas Al-Ihsan dan merintis
chanel sufi dunia.
Dan yang terakhir menyerukan negara menderita kerusuhan
internal untuk mengedepankan dialog dan kepentingan nasional menghindari
penggunaan senjata, kekerasan dan politik pecah belah.
Sementara itu, Walikota Pekalongan, HA Afzan Arslan Djunaid
yang akrab disapa Mas Aaf memberikan apresiasi seluruh rekomendasi Muktamar
Sufi Internasional. Mas Aaf mengatakan bahwa semuanya harus berperan terutama
tokoh ulama di negara masing-masing, setelah kembali ke negaranya hasil ini betul-betul
bisa direkomendasikan.
“Secara prinsip mereka memerangi permasalahan kemanusian,
ekonomi semua harus kembali pulih, keamanan dunia, perang dan sebagainya terus
untuk lgbt menjadi perhatian mereka, kemerdekaan palestina, harapannya efek
atau dampak lebih baik lagi terhadap dunia karena rekomendasi ini dari perwakilan
sufi sedunia,” tukasnya.
Post a Comment