googlesyndication.com

0 Comment

keterangan Gambar : Wakil Ketua DPRD Kabupaten Batang, Nur Faizin

Pekalongannews, Batang - Wakil Ketua DPRD Kabupaten Batang, Nur Faizin, menaruh perhatian pada kurangnya pengakuan terhadap jasa pahlawan nasional KH Achmad Rifa'i dengan tidak adanya sebuah jalan yang dinamai sesuai dengan namanya. Nur Faizin menyatakan komitmennya untuk berjuang agar nama pahlawan nasional ini diabadikan.


"Mengingat KH Achmad Rifa'i lahir di Kendal, namun perjuangan beliau dalam mengusir penjajah dan menyebarkan agama Islam banyak dilakukan di wilayah Batang," ungkap Nur Faizin di kantornya pada hari Kamis (6/7/2023).

Sebagai seorang politisi dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Nur Faizin menyebut KH Achmad Rifa'i sebagai pahlawan nasional yang diusulkan oleh Kabupaten Batang. Usulan tersebut ditandatangani oleh Bupati Batang saat itu, Bambang Bintoro.

Faizin menyoroti fakta bahwa sampai saat ini belum ada satu pun jalan protokol atau jalan arteri di Batang yang diberi nama KH Achmad Rifa'i. Baginya, ini merupakan hal yang penting untuk menghargai jasa pahlawan yang telah berjuang demi kemerdekaan.

"Usulan ini sangat baik menurut saya, karena kita mengusulkan agar salah satu ruas jalan di kota Batang dinamai KH Achmad Rifa'i. Kita akan berusaha untuk mewujudkannya," ujar Nur Faizin.

Berdasarkan informasi yang diambil dari biografi KH Achmad Rifa'i di Wikipedia, beliau berjuang dengan gigih dalam bidang agama maupun perjuangan kemerdekaan melawan penjajahan Belanda. Metode dakwah yang beliau terapkan adalah dengan melakukan tabligh keliling di daerah Batang, Kendal, dan sekitarnya.

Dalam dakwahnya, KH Achmad Rifa'i menyampaikan makna kemerdekaan dan perjuangan melawan penjajah Belanda. Pada tahun 1838, beliau melakukan dakwah di sebuah desa terpencil bernama Kalisasak (sekarang dikenal sebagai desa Kalisalak) di Kecamatan Limpung, Batang. Namun, pada tahun 1841, beliau mendirikan Pesantren Al-Qur'an di sana, dan pesantren tersebut berkembang pesat sehingga banyak santri yang datang dari berbagai daerah di Pulau Jawa.

Akibat pergerakan dan pengaruhnya yang kuat, KH Achmad Rifa'i diasingkan ke Ambon dan kemudian dipindahkan ke Manado oleh pemerintah kolonial.

Dengan memperhatikan jasa-jasa luar biasa yang telah diberikan oleh KH Achmad Rifa'i dalam memperjuangkan kemerdekaan dan menyebarkan agama Islam di wilayah Batang, Nur Faizin berkomitmen untuk mengusulkan penamaan salah satu jalan di Batang sebagai penghormatan dan pengakuan terhadap pahlawan nasional tersebut.

Post a Comment

 
Top