googlesyndication.com

0 Comment

Peran ChatGPT dalam Sekolah Hong Kong
 

Pekalonganews, Hong Kong - Sebuah video menarik berjudul "Bagaimana Sekolah di Hong Kong Memanfaatkan ChatGPT di Kelas" telah menarik perhatian banyak orang. Video ini membahas penerapan kecerdasan buatan (AI) dalam dunia pendidikan, khususnya di sekolah-sekolah di Hong Kong yang telah mulai menggunakan ChatGPT di kelas mereka.

Pemanfaatan teknologi AI dalam dunia pendidikan telah menjadi topik menarik dalam beberapa tahun terakhir. Salah satu platform AI yang sedang banyak dibicarakan adalah ChatGPT, yang telah digunakan oleh beberapa guru di Hong Kong untuk meningkatkan pengalaman belajar siswa. Sebagai sebuah negara yang terkenal dengan sistem pendidikan yang canggih, langkah ini menarik banyak perhatian dari kalangan pendidik dan para orang tua.

Dalam video yang viral tersebut, seorang guru bahasa Mandarin, Joanne Ho, terlihat menggunakan AI untuk membantu proses pengajaran pelajaran sastra kepada siswa Kelas Lima. Materi yang sedang dipelajari adalah cerita pendek karya penulis terkenal China, CeCe. Penggunaan teknologi AI ini memunculkan kekhawatiran tentang kemungkinan siswa menyerahkan tugas yang sebenarnya ditulis oleh chatbot. 

Namun, Joanne Ho dengan tegas menegaskan bahwa meskipun ChatGPT mampu menganalisis atau menyusun esai argumentatif dengan cepat, tetapi alat ini juga memiliki keterbatasan.

Menyadari potensi positif yang ditawarkan AI dalam dunia pendidikan, beberapa sekolah di Hong Kong telah mulai memperkenalkan penggunaan teknologi ChatGPT dan alat-alat AI lainnya sejak Januari 2023. Para guru melihat potensi besar dalam penggunaan teknologi ini, terutama dalam menyiapkan materi pengajaran, khususnya untuk mata pelajaran humaniora seperti bahasa dan sejarah.

Meskipun demikian, banyak guru yang melaporkan peningkatan partisipasi siswa dalam proses belajar mengajar setelah penggunaan AI diterapkan. Teknologi ini memang membantu menghidupkan suasana kelas dengan pendekatan yang lebih inovatif dan interaktif. 

Siswa juga tampak lebih antusias dalam mencoba teknologi AI dalam berbagai bidang, seperti belajar kord gitar atau mempersiapkan kompetisi debat. Namun, siswa dan para pendidik sepakat bahwa AI masih memiliki jalan panjang sebelum bisa sepenuhnya menggantikan peran manusia dalam proses pendidikan.

Melihat potensi besar teknologi AI dalam dunia pendidikan, Biro Pendidikan Hong Kong telah memberikan instruksi kepada lebih dari 450 sekolah menengah negeri untuk menyelenggarakan 10 hingga 14 jam pendidikan AI bagi siswa Form 1 hingga Form Three.

Dalam kurikulum tersebut, siswa diajak untuk memahami konsep dasar AI dan merenungkan tentang isu etis dan dampak sosial yang mungkin timbul akibat penggunaan teknologi ini. 

Sekretaris Pendidikan, Christine Choi, telah memperingatkan para sekolah tentang kemungkinan penggunaan teknologi AI yang tidak tepat, yang dapat menghambat pemikiran siswa dan berpotensi menimbulkan plagiarisme. Namun, dia juga menyadari bahwa perkembangan teknologi AI adalah sebuah tren tak terhindarkan bagi generasi pelajar saat ini dan di masa depan.

Dalam era teknologi yang semakin maju, penerapan AI dalam pendidikan menjadi sebuah langkah yang menarik namun tetap memerlukan kajian mendalam dan pengawasan yang tepat. Sementara teknologi AI memiliki potensi untuk memajukan pendidikan, peran guru dan interaksi manusia tetap menjadi kunci utama dalam membentuk generasi yang cerdas, kreatif, dan berkualitas di masa depan.

Melalui video yang viral, kita mendapat gambaran bagaimana guru-guru di sana telah mulai mengintegrasikan teknologi AI dalam proses pembelajaran. Penggunaan AI ini memiliki potensi besar dalam meningkatkan efisiensi pengajaran dan keterlibatan siswa, namun tetap perlu diimbangi dengan pengawasan dan pembinaan yang tepat untuk menjaga integritas pendidikan dan menghadapi berbagai tantangan yang mungkin timbul di masa depan.

Post a Comment

 
Top