googlesyndication.com

0 Comment
Pekalongannews, Batang - Lomba dayung tradisional di Batang telah menjadi momen yang penting untuk mempererat silaturahmi pada saat Idulfitri. Setiap tahun, para nelayan, terutama yang bermukim di Desa Klidang Lor, memanfaatkan kesempatan ini untuk bersilaturahmi dan berpartisipasi dalam lomba dayung tradisional.

Tradisi ini sudah berlangsung selama 43 tahun, dan pada tahun 1977, mulai diperkenalkan dengan mempertandingkan dua tim dalam setiap lomba.

Pada tahun 2023, lomba dayung tradisional di Batang diikuti oleh 400 tim dengan arena perlombaan yang baru dibangun oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

"Pertandingan dayung tradisional merupakan salah satu tradisi dari Kabupaten Batang yang saya tetapkan," kata Penjabat (Pj) Bupati Batang, Lani Dwi Rejeki, setelah membuka acara lomba dayung tradisional di Sungai Klidang Lor, Kecamatan Batang, Kabupaten Batang, pada Minggu (23/4/2023).

Pada tahun ini, perlombaan dayung tradisional di Batang sangat meriah karena adanya arena perlombaan yang baru dibangun, menghabiskan dana sebesar Rp36 miliar dari Kementerian PUPR. Arena perlombaan yang dibangun sepanjang 500 meter dengan normalisasi Sungai Klidang Lor dan dilengkapi dengan tribun untuk 500 penonton.

Selain itu, jumlah peserta yang mengikuti lomba dayung tradisional pada tahun 2023 juga lebih banyak, yaitu 400 tim dari Kabupaten Batang dan luar kota.

Menteri PUPR, Mochamad Basoeki Hadimoeljono, yang membangun arena perlombaan dayung tradisional di Kabupaten Batang diharapkan dapat menonton secara langsung perlombaan tersebut.

"Lomba dayung kali ini, seperti tahun-tahun sebelumnya, digelar hingga Syawalan. Antusiasme warga terlihat sangat tinggi dengan banyaknya dukungan dari tim kesayangan mereka, dan mereka bersorak-sorai memberikan semangat," ungkap Lani Dwi Rejeki.

Post a Comment

 
Top