Internet troll mengacu pada orang yang mengirim pesan di Internet dengan tujuan untuk membangkitkan tanggapan emosional atau kemarahan dari pengguna lainnya |
Dengan dampak negatif internet banyak orang disisi dunia ini yang dipenuhi dengan melampiaskan amarahnya tidak hanya di Tanah air tetapi di mancanegara Apakah itu di terminal di supermarket di jalan ataupun barangkali di dalam pesawat terbang bahkan pejabat publik beberapa hari ini kita menyaksikan marah-marah luar biasa Dan setelah itu seperti biasa minta maaf.
Kita menyaksikan dimana-mana video tentang orang yang marah-marah dan akhirnya viral, Sebagian besar orang ingin tahu apa yang telah terjadi dan mereka semua sudah siap dengan kamera untuk merekam kejadian kalau terjadi pertengkaran dan akhirnya viral.
Pandemi membuat banyak orang mempunyai waktu yang cukup untuk mengorek informasi dari internet dan Celakanya di dalam internet udah perilaku yang dikenal dengan istilah trolling sebuah perilaku yang sifatnya adalah ingin memancing kemarahan.
Karena internet bisa membuat seseorang mengaburkan identitas dirinya dan kemudian dia memancing kemarahan dan setelah menyaksikan kemarahan dimana-mana dia akan tertawa terbahak-bahak jadi ini adalah sebuah drama kehidupan dengan munculnya sosial media trolling.
Dalam kehidupan nyata maupun di media sosial orang-orang muncul dimana-mana yang ingin memancing kemarahan , cara terbaik untuk tidak menjadi korban trolling adalah janagn makan umpan itu karena sekarang begitu banyak orang yang senang menyebarkan umpan dan dia berpikir umpan itu dengan mudah akan dimakan oleh orang lain tapi ini kemudian juga mengakibatkan banyak sekali korban dalam kehidupan.
Ada satu kata dalam bahasa Melayu yang dikutip dalam kamus bahasa Inggris yaitu amok yang artinya Amuk adalah orang tidak bisa mengendalikan emosinya.
Oleh karena itu sering dikatakan Ketika anda marah-marah anda tidak akan tampak menjadi besar anda akan tampak menjadi kecil tetapi Ketika anda memaafkan atau Anda mengampuni Seseorang Anda akan terlihat lebih besar.
Tidak jarang, perang dunia maya tersebut dapat meluas dan menulari mereka yang sejatinya tidak tahu akar dari permasalahannya. Salah satu contoh melonjaknya serangan internet trolling terjadi pada saat pemilihan Presiden Indonesia beberapa bulan lalu
Yang lebih 'sadis', para troller justru akan semakin bersemangat saat melihat postingan yang mereka unggah menuai banyak kecaman, cacian, atau kemarahan publik. Pada dasarnya troller tidak mempan terhadap kritikan dari netizen lain, walaupun kritikan tersebut didukung argumen yang kuat.
Oleh sebab itu, jika mulai melihat tanda-tanda internet trolling di laman jejaring sosial atau kolom komentar sebuah situs sebaiknya tidak mudah terpengaruh. Jauh lebih baik membiarkannya dari pada Anda pada akhirnya hanya buang-buang energi dan justru naik pitam hanya gara-gara sebuah omong kosong belaka.
Post a Comment