Satu ABG Meninggal Dunia Dan Empat Lainya Terluka Parah Akibat Petasan Jumbo Yang Sedang Dirakit Meledak |
Kota Pekalongan - Sebuah petasan jumbo berukuran hampir satu meter dengan diameter 25 sentimeter meledak saat sedang dirakit di sebuah gedung TPQ Al Amir, Kelurahan Simbangkulon, Kecamatan Buaran, Kabupaten Pekalongan. Akibatnya lima Anak Baru Gede (ABG) yang kedapatan sedang merakit sejumlah petasan berbagai ukuran tersebut menjadi korban.
Peristiwa memilukan yang terjadi pada Rabu malam dan baru diketahui petugas pada kamis pagi setelah ada laporan warga tersebut sontak membuat geger karena satu anak diketahui meninggal dunia dan empat lainya terluka parah.
Lurah Simbangkulon, Maladzi, mengatakan, awalnya warga mengira dentuman keras yang didengar oleh orang sekampung adalah trafo milik PLN, ternyata petasan.
"Warga curiga setelah dikira trafo meledak kok tidak diiringi mati lampu. Akhirnya dicari dan ditemukan lima anak dalam kondisi mengenaskan," ungkap Maladzi, Kamis (6/5/2021).
Maladzi mengungkapkan, setelah ditemukan dalam kondisi terluka parah, kelima anak tersebut langsung dievakuasi ke sejumlah rumah sakit namun satu anak di antaranya dinyatakan meninggal dunia.
"Kami sebelumnya kerap menghimbau warga untuk tidak merakit atau bermain petasan termasuk menerbangkan balon udara karena sudah larangan namun kami kecolongan," ucapnya.
Sementara itu jajaran Polres Pekalongan Kota yang menerima laporan pada pagi harinya mengaku kesulitan melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) karena telah bersih seperti tidak pernah ada kejadian.
"Bersama tim gegana Brimob dan Inavis, kami saat ini sedang lakukan identifikasi awal guna mengungkap kronologi termasuk memeriksa saksi-saksi sehingga belum bisa kami simpulkan," terang Kapolres Pekalongan Kota, AKBP Irwan Susanto.
Kapolres menambahkan, sejumlah bukti di lokasi kejadian sudah diamankan seperti kain yang digunakan untuk mengelap darah yang tercecer, lalu sisa petasan yang disembunyikan di kamar mandi, kemudian sisa petasan yang meledak dan serpihan ledakan yang menjadi petunjuk awal kejadian.
"Ledakan petasan ini tergolong low eksplosive namun tetap berbahaya sehingga saya ingatka untuk tidak coba-coba membuat atau meledakan petasan," katanya.
Post a Comment