googlesyndication.com

0 Comment

 Aliansi Pekalongan Bersatu (APB) berdemo di depan Monumen Joeang 45, Jalan Pemuda, menolak kehadiran Habib Rizieq Shihab, di Kota Pekalongan.
Kota Pekalongan - Seratusan massa yang menamakan diri Aliansi Pekalongan Bersatu (APB) berdemo di depan Monumen Joeang 45, Jalan Pemuda, menolak kehadiran Habib Rizieq Shihab, di Kota Pekalongan.

Dalam orasinya, APB selain menolak kehadiran Habib Rieziq di Kota Pekalongan, juga mendukung pembubaran ormas Front Pembela Islam (FPI). Demo yang berlangsung kurang dari dua jam tersebut juga selingi dengan aksi pencoretan dan penyobekan gambar Habib Rizieq oleh  peserta.

Koordinator Aksi, Faturohman, mengatakan, massa APB tidak membenci sosok Habib Rizieq sebagai ulama, yang dibenci itu tindakanya yang urakan dan ujaran kebencian yang kerap menimbulkan  provokasi serta memecah belah antar umat beragama yang sudah damai.

"Hal itulah yang kami tidak suka sehingga kami tak ingin Kota Pekalongan seperti daerah lain. Untuk itu sebelum Habib Rizieq kemari kita tolak, sedia payung sebelum hujan," katanya, Kamis (26/11/2020).

Fatufohman, menambahkan, APB mendukung tindakan tegas TNI dan Polri stabilitas Kota Pekalongan.

"Kami tegaskan, siapapun ulamanya, selama dalam koridor kebencian akan kita tolak," tegasnya.

Terpisah, Ketua DPW FPI Kota Pekalongan, Abu Ayyas, meminta kepada umat Islam untuk bisa bijak dalam menanggapi aksi demo penolakan Imam Besar Habib Rizieq Shihab.

Menurut Abu Ayyas, aksi tersebut tidak lepas dari upaya adu domba yang sedang dimainkan untuk mengalihkan perhatian terhadap persoalan bangsa yang lebih besar seperti, UU Cipta Kerja, RUU HIP, Keuangan yang kolap dan masalah penanganan pandemi yang carut-marut mengakibatkan rasio kematian akibat covid-19 yang tertinggi dibandingkan dengan negara Asia lainya.

"Pemerintah berusaha menutupinya  dengan mengalihkan isu dan menjadikan Habib Rizieg sebagai sasaran," ujarnya.

Abu Ayyas, menegaskan, aksi penolakan Habib Rizieg di Kota Pekalongan dan kota lainya di Indonesia tidak membuat ruang gerak FPI terganggu.

"Kami masih eksis, bahkan FPI saat ini masih fokus pada aksi kemanusiaan di Cilacap dan luar jawa yang saat ini masih dilanda banjir. Agenda utama kami juga masih tetap yakni menegakan kedilan," katanya.

Post a Comment

 
Top