googlesyndication.com

0 Comment
Tim Gugus Tugas dan Forkominda Kabupaten Batang
Batang - Bupati Batang, Wihaji, menyiapkan langkah terukur dengan memerintahkan manajemen PLTU Batang, untuk menjalankan sejumlah rekomendasi yang diberikan oleh Tim Gugus Tugas dalam menangani pendemi covid-19 atau virus corona.

Pernyataan tegas dari Bupati Batang tersebut terungkap usai memanggil pihak PLTU dalam rapat tertutup yang dihadiri oleh Tim Gugus Tugas dan Forkominda Kabupaten Batang.

"Bila tidak dijalankan oleh pihak managemen PLTU, maaf dengan rasa hormat, Forkominda dan Tim Gugus Tugas merekomendasikan kegiatan PLTU diliburkan atau tutup sementara," tegas Wihaji, Jum'at (27/3/2020).

Wihaji menuturkan, pihaknya merasa prihatin dengan arus keluar masuknya pekerja di PLTU Batang, tanpa diketahui maupun ditracking, khususnya terkait wabah pendemi corona oleh Dinas Kesehatan maupun Tim Gugus Tugas karena aksesnya sangat tertutup.

Dikatakan Bupati, sudah ada satu pekerja PLTU Batang yang positif terpapar virus corona setelah terdeteksi dari hasil laborat saat yang bersangkutan dirawat di Rumah Sakit Husada Utama, Surabaya.

Hasil tracking riwayat perjalanan yang bersangkutan diawali usai pulang dari Surabaya pada 16 Maret 2020 lalu, kemudian kembali masuk kerja di kapal jenis tongkang yang ada di PLTU Batang.

Sehari kemudian yang bersangkutan sakit dan pada 17 Maret diperiksa di klinik yang kemudian dirujuk ke Rumah Sakit di Batang.

"Awalnya hasil dianogsa demam berdarah dan keluar dari rumah sakit pada 21 Maret 2020, kemudian pindah ke rumah sakit yang ada di Surabaya dua kali dan hasilnya positif," terang Bupati.

Sejauh ini pihak Pemda Batang masih melakukan tracking siapa saja yang menjalani kontak langsung dengan yang bersangkutan saat dirawat di Batang.

"Hasilnya 23 orang masuk daftar Orang Dalam Pemantauan (ODP) yakni perawat, dokter dan satu orang yang kedapatan menunggui pasien selama menjalani perawatan," jelas Bupati.

Kemudian rekan kerja dalam satu kapal atau sebanyak 27 awak kapal tongkang tempat di mana yang bersangkutan bekerja juga mendapatkan isolasi di laut serta tidak diijinkan keluar dari kapal selama 14 hari.

"Hari ini kita memaggil manageman PLTU untuk mengetahui apa langkah apa yang akan mereka tempuh. Kita pertanyakan keseriusan tersebut," ujar Bupati.

Wihaji mengungkapkan, proses  pembangunan PLTU total melibatkan sekitar 14 ribu pekerja, di mana 70 persenya merupakan warga luar Batang, 545 orang adalah tenaga kerja asing. Sedangkan warga Batang sendiri ada sekitar 30 persen.

“Jadi pihak PLTU harus lebih serius penanganan tracking kepada pekerjanya yang kemungkinan terpapar Covid-19. Saya minta siapkan data klaster pekerjaan yang ada untuk permudah Pemda Batang memetakan pencegahan dan asesmen," pungkas Bupati.

Post a Comment

 
Top