googlesyndication.com

0 Comment
KAJEN – Peringatan Hari Kartini Kabupaten Pekalongan diramaikan dengan sholawat yang dilantunkan oleh 23.000 warga perempuan dan laki-laki Kota Santri dengan iringan rebana dan alat musik lainnya.

Peringatan Hari Kartini ke-140 di Kabupaten Pekalongan kali ini dipusatkan di Alun-alun Kajen dalam bentuk Apel Besar yang dipimpin oleh Bupati Pekalongan KH. Asip Kholbihi, SH, M.Si.,minggu(21/4)

Kegiatan dihadiri oleh Ketua DPRD Dra. Hj. Hindun, MH., Kapolres Pekalongan AKBP Wawan Kurniawan, SH.,S.IK.,M.Si, perwakilan unsur Forkopimda lainnya. Hadir pula Pabung Kodim 0710/Pekalongan  Mayor Inf Laindah mewakili Dandim 0710/Pekalongan, beserta persit KCK Cab XX Kodim 0710 Rem 071 dan seluruh Kepala organisasi perangkat daerah (OPD) se Kabupaten Pekalongan.

Bupati Pekalongan menyampaikan peringatan Hari Kartini ke-140 tahun 2019 di Kabupaten Pekalongan, selain diselenggarakan apel, juga diisi dengan penampilan budaya lokal yaitu budaya “terbangan (samprohan)” yang merupakan budaya warisan para ibu-ibu Muslimat terdahulu.

“Budaya terbangan/samprohan ini sudah menjadi ciri khas kegiatan para ibu dan remaja putri di Kabupaten Pekalongan sejak jaman dahulu. Oleh karena itu dalam momentum Hari Kartini ini kita angkat kembali agar anak-anak muda/para milenial juga tahu bahwa ada budaya kita yakni budaya bersholawat sekaligus menggunakan instrument/alat musik tradisional ini,” terangnya.

Dijelaskan Bupati, disamping bersholawat di acara Apel Hari Kartini juga dilaksanakan bernyanyi Lagu Ibu Kita Kartini secara bersama-sama oleh seluruh peserta yang jumlahnya 23.000 orang. Sehingga masuk Museum Rekor Muri Dunia-Indonesia. “Saya kira ini hal yang baik dan akan kita dukung terus-menerus. Apalagi ini momentum setelah pelaksanaan Pemilu Presiden dan Pileg,” ujar Bupati.

Dalam gelaran ini, peserta apel perempuan mengenakan kebaya nasional dan peserta laki-laki mengenakan baju koko putih, bersarung dan ikat kepala batik. Peserta apel juga membawa alat musik rebana atau alat musik tradisional lainnya yang bisa digunakan untuk bermain musik.

Kegiatan dengan tajuk “23.000 Ribu Kartini Bersholawat untuk Persatuan NKRI” ini dicatatkan di Museum Rekor Dunia - Indonesia (MURI). Panitia melibatkan peserta dari berbagai unsur, antara lain yakni dari PKK, Kepala Desa dan Perangkatnya, GOW, ASN di lingkungan Pemerintah Kabupaten Pekalongan, Instansi Vertikal, Kantor Kemenag, PGRI, Himpaudi, IGRA, Polwan, Siswa-siswi SMP/ MTs/ SMA/ SMK/ MA dan mahasiswa Perguruan Tinggi, serta masyarakat umum.(rus/red)

Post a Comment

 
Top