Merajut Kebhinekaan dan Kebangsaan Melalu Silaturahmi OMK Di Ponpes Darul Wiqiyah |
Kabupaten Batang
Bupati Batang Wihaji merasa bangga dengan anak muda yang membangun komunikasi antar umat beragama dan kecintaan terhadap Indonesia. Kegiatan ini merupakan dialog awal antara anak-anak muda katolik dengan santri sebagai generasi masa depan bangsa Indonesia.
"Kegiatan ini menjadi inspirasi dari pertemuan berbagai agama untuk menjadi komunikasi keagamaan. Sebagaimana kita harus guyub rukun, saling menjaga meski berbeda keyakinan tetapi tetap satu untuk bangsa Indonesia," kata Bupati Wihaji dihadapan ratusanKomunitas Orang Muda Katolik (OMK) pada acara temu mini di Pondok Pesantren Darul Wiqiyah Desa Beji Kecamatan Tulis Kabupaten Batang, Jawa Tengah, Minggu (13/1/19).
Kegiatan yang digelar dalam satu tahun sekali ini mengambil tema Merajut Kebhinekaan, dan Menyusun Kebangsaan.Nampak turut menghadiri dalam acara tersebut Kapolres Batang AKBP Edi S Sinulingga dan Kasdim 0736/Batang Mayor Inf. Raji.
Dalam kegiatan tersebut, tidak hanya dihadiri anak-anak muda Katolik tetapi juga para santri.
"Saya berharap kegiatan ini dapat menjadi suri tauladan komunikasi keagamaan dan semangat belajar untuk ditingkatkan," tutur Bupati.
Sekretaris Komisi Kerasulan Awam Wali gereja Indonesia/KWI, Romo Paulus Christian Siswantoko mengatakan iri khas OMK (Orang Muda Katolik) harus berani membuka diri dengan agama apapun.
"Apabila ada berita hoax atau yang bisa memecah belah agama yang harus kita lakukan adalah hapus berita tersebut atau blokir supaya kita bisa menjaga keharmonisan dalam perbedaan," ujarnya.
Sementara, Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama Kabupaten Batang (FKUB) Ahmad Subkhi menyampaikan, Kelangsungan NKRI tercipta apabila bangsa Indonesia rukun, kerukunan bisa tercipta antara lain dengan toleransi menghargai,menghormati memberikan kebebasan untuk menjalankan agama.
"Harus adanya dialog karena dengan berdialog bisa memahami dan menghargai pemeluk umat beragama. Serta kerjasama yaitu tolong menolong yang didasari adanya toleransi sehingga apabila kita menolong orang lain jangan ditanya agamanya apa tetapi atas dasar sesama umat manusia dan warga indonesia," pungkasnya.
Post a Comment