googlesyndication.com

0 Comment
FKUB Batang Sepakat Menolak Kebangkitan Paham HTI 
Kabupaten Batang
Potensi ancaman besar eksistensi Indonesia dari paham HTI serta membangun komitmen bersama seluruh elemen masyarakat Kabupaten Batang khususnya dan Indonesia pada umumnya untuk menolak kebangkitan Paham HTI.

FKUB Kabupaten Batang , menyatakan sepakat dan setuju untuk menolak kebangkitan HTI (Hizbut Tahrir Indonesia) berkembang di Indonesia.
"Kami sepakat dan setuju terhadap langkah pemerintah yang telah menolak ormas HTI dan mendukung pembubaran ormas itu karena keberadaannya dapat mengancam Negara Kesatuan Republik Indonesia," kata Ketua FKUB Kabupaten Batang, Subkhi di Batang, Kamis (1/11/10). 
FKUB (Forum Kerukunan Umat Beragama ) Kabupaten Batanag juga mendukung langkah hukum yang dilakukan oleh aparat kepolisian secara transparan terhadap pembakaran bendera HTI di Garut, Jawa Barat agar semuanya dapat diketahui oleh masyarakat secara jelas.
"Oleh karena, kami mengajak masyarakat selalu menjaga kerukunan antarumat beragama dan kamtibmas yang yang kondusif di wilayah ini, khususnya menjelang Pemilu 2019 berjalan aman, lancar dan sukses,"katanya.
Ketua FPI (Front Pembela Islam) Kabupaten Batang Aji Puspito mengatakan bahwa pihaknya akan ikut membantu menjaga kondusifitas di Kabupaten Batang tetap terjaga dan mengedapankan keutuhan NKRI.
"Kami berusaha meredam aksi serta ikut meredam gejolak di masyarakat agar tidak berkepanjangan, apalagi menjelang pelaksanaan Pemilu 2019," katanya.
Ketua Majelis Umat Islam (MUI) Kabupaten Batang Zaenul Iroqi meminta umat Islam Indonesia terutama warga Kabupaten Batang tetap manjaga ukhuwah islamiyah" dan tidak melakukan aksi yang dapat memperpanjang permasalahan terkait peristiwa di Garut.
"Saya menyarankan masyarakat tetap sabar dan menyerahkan sepenuhkan pada pihak kepolisian agar permasalahan tersebut cepat terselesaikan. Dengan adanya sejumlah aksi tidak menjadikan masalah cepat selesai melainkan akan memperpanjang masalah," katanya.
Kapolres Batang AKBP Edi Suranta Sinulingga mengatakan masyarakat tidak perlu terpancing dan terpengaruh dengan isu yang terjadi di Kabupaten Garut, Jawa Barat. 
"Kami berharap masyarakat tidak terpengaruh dengan peristiwa di Garut. Tokoh Agama dan ormas juga dapat memberikan arahan yang menenangkan dan menyejukan pada masyarakat," katanya.
Upaya menjaga keutuhan NKRI haruslah menjadi tanggung jawab bersama melalui kesadaran bahwa Indonesia yang saat ini telah dibentuk oleh tokoh-tokoh pendiri bangsa adalah bentuk ideal sebagai pemersatu yang bertujuan membawa masyarakat menuju sejahtera, adil, dan makmur.

Post a Comment

 
Top