Benda Yang Diduga Sebagai Bom Di Depan Kantor Kejari Kabupaten Pekalongan, Ternyata Kardus Sepatu Kosong

Personil Tim Gegana Datasemen Pelopor Polda Jateng sedang berupaya menjinakan kotak misterius di depan Kantor Kejaksaan Negeri Pekalongan yang diduga sebagai bom. 

Kabupaten Pekalongan

Benda berbentuk kotak yang tergeletak diatas trotoar di depan Kantor Kejaksaan Negeri Pekalongan sempat menggegerkan kompleks perkantoran yang ada di sekitar lokasi. Keberadaan benda misterius disikapi pihak keamanan yang langsung memasang police line, Jum'at (23/12/16).

Benda yang diduga sebagai barang berbahaya sempat membuat sibuk petugas keamanan dari Polisi maupun TNI. Lokasi tempat ditemukannya kotak misterius tersebut disterilkan pihak Polres Pekalongan.

Tim Gegana dari Datasemen Pelopor Polda jateng yang bermarkas di Kota Pekalongan tiba beberapa saat setelah laporan penemuan benda yang diduga sebagai bom diterima.

"Kami langsung menghubungi Tim Gegana begitu kami terima laporan. Karena memang protapnya seperti itu. Kami tidak berhak menangani hanya mengamankan lokasi," ucap Kabag Ops, Kompol Muhammad Udjir usai Tim gegana memastikan benda misterius tersebut tidak berbahaya.

Tim Gegana telah memastikan benda yang dicurigai aman dan tidak mengandung bahan peledak. Dua personil dengan menggunakan roll menarik kotak misterius berwarna biru setelah sebelumnya satu personil dengan jarak kurang lebih 30an meter merayap dan mengaitkan tali ke kotak yang dicurigai.
Baca Juga:Breaking News ! Kantor Kejaksaan Negeri Kabupaten Pekalongan Diteror Bom

Tak lama setelah ditarik, kemudian dibuka ternyata benda misterius yang sempat membuat geger tersebut hanyalah sebuah kardus tempat sepatu yang tidak ada isinya.

"Alhamdulillah aman ndan," teriak personil tim Gegana setelah berhasil memastikan bahwa kotak tersebut aman.

Kendati kotak yang dimaksud kosong, petugas tetap mengamankan temuan tersebut sebagai barang bukti setelah sebelumnya dibuat tegang oleh keberadaan kotak misterius yang ternyata hanya kardus sepatu.

"Memang prosedurnya demikian. Semua laporan kami tindak lanjuti untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak kita inginkan," terang Muhammad Udjir.