 |
| Wawan (tengah) anak sulung korban diapit Kapala Dusun dan rekan Wawan menunggu di kamar mayat RSUD Kraton |
Kabupaten Pekalongan
Kematian Sumarti (60 th) pensiunan guru yang ditemukan bersimbah darah di jalan Desa Ponolawen, Kecamatan Kesesi, Kabupaten Pekalongan masih menjadi misteri.
Dari informasi yang dikumpulkan, Sumarti terbunuh akibat luka di kepala yang dideritanya cukup parah. Seperti hantaman benda tajam dan benda tumpul. Terdapat beberapa luka terbuka di kepala sebelah kanan dan tempurung kepala Sumarti juga pecah dibagian atas.
Dadang (30 th) menantu korban yang tinggal serumah mengatakan, Senin sore ibu mertuanya pergi meninggalkan rumah dengan mengendarai motor matic jenis Honda Beat keluaran terbaru tanpa diketahui kemana perginya.
"Meski membawa handphone, Kami semua memang dilarang menghubunginya karena ibu sendiri sudah menyatakan tidak suka kalau dihubungi atau ditanya-tanya soal urusan pribadinya," kata Dadang saat ditemui di kamar mayat RSUD Kraton, Selasa (8/11/16).
Hingga malam itu, sambung Dadang, ibu tak pulang, kami masih belum menaruh curiga meski kami was-was juga. Sebab kami sendiri tak diberitahu kemana ibu pergi.
Baca Juga :
Baca Juga :
Pensiunan Guru Ditemukan Tewas Bersimbah Darah Di Pinggir Jalan Desa
"Sebelum ditemukan meninggal, Senin pagi hingga siang ibu masih berjualan di warung seperti biasanya. Namun saat saya pulang sore itu, warung sudah tutup," ungkap Dadang.
"Kesokan harinya baru tersiar kabar kalau ada penemuan mayat wanita yang dibunuh di pinggir jalan Desa dan ternyata itu ibu mertua saya," tambah Dadang.
Menurut Wawan (35 th) anak sulung korban menyampaikan, saat jenazah ibunya ditemukan, motor dan tas yang dibawa tidak ada di tempat.
"Dari informasi adik ipar saya, ibu baru mendatangkan motor baru empat hari sebelumnya," terang wawan.
Sementara itu sampai berita ini ditulis, belum ada informasi yang bisa didapatkan dari pihak Polres Pekalongan. Petugas yang berada di kamar mayat RSUD Kraton enggan dikonfirmasi.
Post a Comment