googlesyndication.com

0 Comment
Pekalongan News
penggunaan sampah Plastik berdampak buruk terhadap lingkungan  dan sumber daya alam dok foto google
Plastik mulai digunakan sekitar 50 tahun silam. Saat ini diperkirakan ada 500 juta sampai 1 miliar kantong plastik yang digunakan penduduk dunia dalam satu tahun, ada sekitar 1 juta kantong plastik per menit yang digunakan.  

Kantong plastik terbuat dari penyulingan gas dan minyak yang disebut ethylene. Minyak, gas dan batu bara mentah adalah sumber daya alam yang tak dapat diperbarui. Semakin banyak penggunaan plastik, berarti semakin cepat sumber daya alam tersebut habis.

Plastik memiliki sifat sulit terdegradasi (non-biodegradable). Dibutuhkan waktu 100 hingga 500 tahun agar plastik dapat terdekomposisi (terurai) dengan sempurna. 

Sampah kantong plastik tak hanya dapat mencemari air, tapi juga tanah, bahkan udara, berikut beberapa risiko yang ditimbulkan oleh plastik :
  • Membuat tanah dan air tanah tercemar.
  • Racun dari partikel plastik yang masuk ke dalam tanah akan membunuh hewan-hewan pengurai di dalam tanah seperti cacing.
  • Racun yang tidak dapat terurai akan termakan oleh binatang dan diserap tanaman, sehingga akan menjadi racun saat terjadi urutan rantai makanan.
  • Plastik akan mengganggu jalur air yang teresap ke dalam tanah.
  • Menurunkan kesuburan tanah, karena plastik mampu menghalangi sirkulasi udara di dalam tanah dan ruang gerak makhluk bawah tanah yang bertugas meyuburkan tanah.
  • Hewan-hewan dapat terjerat dalam tumpukan plastik.
  • Hewan-hewan laut seperti lumba-lumba, penyu laut, dan anjing laut paling sering menyantap plastik, yang disangka sebagai makanan mereka.
  • Saat hewan mati, kantong plastik yang berada di dalam tubuhnya tidak akan hancur menjadi bangkai dan dapat meracuni hewan lainnya.
  • Pembuangan sampah plastik di sungai-sungai akan mengakibatkan pendangkalan sungai dan penyumbatan aliran sungai yang menyebabkan banjir.
Cara sederhana dalam mengurangi sampah plastik adalah memisahkan sampah yang bisa didaur ulang dengan sampah yang tak bisa didaur ulang. 

Di tingkat pengumpul, plastik dipisahkan dan sebagian diolah menjadi bubuk plastik, untuk menjadi bongkahan, yang selanjutnya akan dijual ke pabrik daur ulang.

Salah satu pengumpul sampah plastik di daerah Pekalongan melaporkan, setiap hari sampah plastik, berupa gelas dan botol minuman terkumpul beberapa truk.
solusinya dengan menggunakan  mesin press dan mesin pengeringan sampah plastik. Mesin tersebut diharapkan dapat memudahkan pengumpulan sampah plastik ke pabrik pengolahan plastik bekas, banyak keuntungan yang bisa diperoleh dengan adanya mesin press Selain untuk kelestarian lingkungan, masyarakat juga bisa mendapatkan keuntungan materi, karena plastik bekas dihargai Rp 2.000 per kilogram. Jadi kalau setiap keluarga bisa mengumpulkan 10 kilogram plastik bekas, mereka sudah dapat pemasukan Rp 20.000. “Itu sudah lumayan, bisa untuk beli kebutuhan rumah tangga misalnya beras,telur dan lainnya,”

Post a Comment

 
Top