googlesyndication.com

0 Comment
Kecewa Pemkot Lamban Tangani Rob, Warga Pasang Patung Tengkorak Dan Boneka Pocong. Ini Penampakanya
Sepasang patung tengkorak dan boneka pocong dipasang warga di jalan Selat Karimata, Kelurahan Bandengan, Kecamatan Pekalongan Utara, Kota Pekalongan. Kedua ikon mahluk halus menyeramkan tersebut sengaja dipasang warga yang kecewa kepada pemkot yang dinilai lamban menangani bencana banjir di wilayah mereka

Kota Pekalongan
Sebuah patung tengkorak dan boneka pocong dipasang warga Kelura han Bandengan, Kecamatan Pekalongan Utara, Kota Pekalongan di jalan Selat Karimata Kelurahan setempat. Patung tengkorak dan boneka pocong menyeramkan tersebut sengaja dipasang untuk menarik perhatian dan menyalurkan aspirasi warga yang kecewa atas lambanya penanganan bencana banjir rob yang melanda wilayah mereka.

Di leher Patung dan Boneka pocong tersebut dikalungkan kertas berisi kalimat sindiran yang ditujukan kepada Pemerintah Kota Pekalongan.

"Bapak-bapak yang terhormat, sampai kapan nasib kami akan seperti ini? Haruskah menunggu kami jadi seperti ini, agar bencana bisa di atasi?"

Tulisan lainya, "Bapak-bapak yang terhormat, sampai kapan nasib kami akan seperti ini"

Menurut Teguh Wibowo (40 th), warga RT 04 Rw 01 Kelurahan Bandengan mengatakan, warga sengaja memasang tengkorak dan pocong bertujuan untuk mendapat perhatian dan menyalurkan aspirasi. Karena menurut warga pemerintah daerah sangat lamban dalam mengatasi rob.
"Untuk perhatian berupa bantuan makanan sih bagus dan tidak ada masalah. Akan tetapi itu tidak cukup, yang paling penting justru bagaimana rob itu bisa teratasi," ucap Teguh saat ditemui di lokasi, Senin (20/6/16).
Rob masih saja terjadi, sambungnya, sekalipun terlihat surut tapi bisa dipastikan air akan naik lagi sore hingga malam. Akibatnya aktivitas sehari-hari jadi sangat terganggu.
"Ketinggian airnya lumayan. bisa sampai selutut. Tapi dibeberapa tempat ada yang lebih. Dua hari ini terlihat surut tapi nanti naik lagi," jelasnya.
Selain itu, keluhan warga juga menyangkut infrastruktur seperti jalan dan bangunan yang rusak berat akibat banjir rob. Apalagi banyak di wilayah tetangga banyak yang sudah menguruk rumahnya lebih tinggi dan banyak truk muatan tanah urukan lewat.
"Jadi aspal jalan mengelupas dan berlobang. Tapi masih terus dilintasi truk muatan tanah urukan," tuturnya.
Warga lainya Karnan (43 th) yang berprofesi pencari rongsok juga membenarkan. Dirinya juga mengeluhkan soal penanganan banjir rob. Apalagi sejak masuk bulan puasa praktis dirinya tidak bisa bekerja lagi. Karena rumahnya terendam air setinggi 50 cm.
"Kemarin Robnya masih setinggi setengah meter. Jadi tidak bisa kerja. Baru hari ini bisa bekerja lantaran surut," terangnya.

Post a Comment

 
Top