googlesyndication.com

0 Comment
Pelaksanaan UN Hari Pertama Terganggu Rob
Dua orang peserta UN sedang melintasi genangan air rob di depan MIS Jeruksari, Desa Jeruksari, Kecamatan Tirto, Kabupaten Pekalongan


Kabupaten Pekalongan
Hari pertama Ujian Nasional (UN) Tingkat SD di Madrasah Ibtidaiyah Salafiah (MIS) Desa Jeruksari, Kecamatan Tirto, Kabupaten Pekalongan terganggu akibat rob. Selain berangkat kesekolah harus melepas sepatu, para peserta UN SD inipun terpaksa harus pindah ruangan akibat tergenang rob.

Menurut Wakil Kepala Sekolah MIS Jeruksari, Prastya Hadi utomo, keadaan lingkungan sekolah yang tergenang rob sudah sejak lama terjadi.

"Namun yang paling parah sejak setahun terakhir ini. Ini sangat mengganggu sekali," ungkap Prasetya, saat ditemui, Senin (16/5/16) di depan ruang UN.
Prasetya mengatakan, berbagai upaya telah dilakukan untuk mengurangi dampak rob dilingkungan sekolah. Termasuk mengajukan bantuan ke pemerintah Tapi hasilnya tetap nihil.
"Pernah kami akan dapat bantuan, tapi entah mengapa akhirnya gagal dengan alasan dialihkan," ucapnya.
Saat ini pihaknya sedang mengupayakan bantuan lagi. Akan tetapi hasilnya belum diketahui.
"Katanya sedang diproses, disetujui atau tidak kami kurang tahu," akunya.
Dikatakan Prasetya, MIS Jeruksari Desa Jeruksari terdapat 120 siswa. Yang mengikuti UN ada 28 anak. Biasanya para guru selalu memberikan jam tambahan diawal sebelum pelaksanaan UN.
"Tapi karena kondisinya rob seperti ini jadi ditiadakan. Hanya mengecek kesiapan peralatan siswa saja," tuturnya.
Dari pantauan di lokasi, memang terlihat seluruh lingungan sekolah terndam rob. Bahkan sering rob masuk keseluruh ruangan
akhirnya proses belajar mengajar terganggu.
"Kalau pas air lagi tinggi, kami terpaksa meliburkan siswa. Alasanya karena selain kesehatan juga kawasan disini terkenal licin karena permanen terendam rob. Takutnya membahayakan para siswa," terangnya.
Hal yang sama juga dikatakan Afif Zadulloh, siswa kelas 6 SD Jeruksari, dirinya menyampaikan keluhan kalau tidak merasa nyaman ke sekolah karena harus berjalan menembus air kotor dan selalu menjinjing sepatunya.
"Ya, terganggu. Sedih rob disekolah tak pernah surut," keluhnya.
Afif menginginkan sekolah tidak lagi banjir sehingga dia tak perlu mencopot sepatu dan bisa belajar dengan tenang. 
"Pinginya sekolah diuruk supaya tidak banjir lagi," katanya.
Kondisi sekolah yang selalu rob berbanding lurus dengan keadaan lingkungan Desa Jeruksari. Hampir sebagian wilayah ini terpapar rob. Upaya penanggulangan tidak pernah berhasil mengatasi persoalan. Rob terus saja melanda kawasan yang berbatasan dengan Kota Pekalongan.

Post a Comment

 
Top