Semarang
Universitas Diponegoro Semarang tertarik ajak kerjasama perusahaan galangan Kapal PT Barokah Marine mengembangkan kapal peralon yang saat ini sedang diproduksi oleh perusahaan asal Kota Pekalongan tersebut. Dalam forum tertutup, Direktur Utama PT Barokah Marine, Agus Triharsito mempresentasikan pembuatan kapal peralon dihadapan Dekan Fakultas Teknik Undip, Agung Wibowo dan Wakil Rektor III Undip, Budi Setyono Kamis (25/2/16) di Gedung Rektorat Undip, Tembalang, Semarang.
Baca Juga Kapal Peralon Akan Segera Dioperasikan Nelayan Pekalongan
Menurut Agus Triharsito, rencananya kapal peralon akan diluncurkan pada bulan april 2016 dan saat ini satu unit kapal peralon sudah 60 persen selesai.
"Nantinya kapal ini akan menggantikan kapal yang terbuat dari kayu untuk ukuran dibawah 30 GT. Karena dibandingkan dengan kayu, kapal ini lebih hemat, efisien dan ramah lingkungan serta dari segi harga lebih ekonomis dan murah," Kata Agus.
Dengan kapal ini, lanjut Agus, nantinya akan mengurangi penggunaan bahan kayu yang artinya akan mengurangi ketergantungan akan kayu keras dan pembalakan liar akan bisa ditekan.
Baca juga Lebih Menjanjikan, Kapal Peralon Siap Geser Kapal Kayu, Ini Alasanya
Baca juga Lebih Menjanjikan, Kapal Peralon Siap Geser Kapal Kayu, Ini Alasanya
"Bahan bakunya tersedia di pasar karena terbuat dari peralon. Bahan peralon jelas lebih kuat dan daya apungnya lebih tinggi dibanding kapal kayu. Dari segi keamananya jauh lebih terjamin. Pecah satu, dua dan tiga, kapal ini masih bisa terapung. Di kapal kayu tidak akan terjadi," tuturnya.
Kapal peralon yang menurut Agus adalah kapal masa depan nelayan Indonesia ini akan menjadi solusi kesejahteraan nelayan Indonesia.
Baca Juga Alex Dukung PT Barokah Marine Sejahterakan Nelayan Melalui Kapal Peralon
Baca Juga Alex Dukung PT Barokah Marine Sejahterakan Nelayan Melalui Kapal Peralon
"Dengan kapal ini kita akan dorong supaya nelayan tidak lagi menjadi buruh nelayan akan tetapi menjadi pengusaha kapal dengan memiliki kapal sendiri yang harganya terjangkau karena 40 persen lebih murah dibanding kapal kayu," ucapnya.
Dekan Fakultas Teknik Undip, Agung Wibowo yang sejak awal sangat antusias terhadap karya putra daerah asal Pekalongan yang juga alumnus Undip tersebut bahkan telah menyiapkan lahan seluas 54 hektar di Teluk Awur, kabupaten Jepara untuk dipergunakan sebagai laboratorium Perkapalan yang belum dimiliki Undip.
"Kita ada lahan disana untuk dimanfaatkan bersama sebagai hasil kerjasama dengan Galangan kapal PT Barokah Marine. Dan Mahasiswa Perkapalan Undip nantinya akan memanfaatkanya sebagai Laboratorium," terang Agung.
Lahan tersebut menurut Agung, baru saja dipagari dengan menghabiskan anggaran Rp 8 Milyar dan alangkah baiknya bisa dimanfaatkan untuk kerjasama dengan pihak lain seperti PT Barokah Marine.
"Selama ini lahan tersebut terlantar. Karena tidak mungkin memba ngun Laboratorium Perkapalan di lokasi Undip Tembalang. Laborato rium kapal ya di tepi pantai," ujarnya.
Sementara itu Wakil Rektor III Undip, Budi Setyo sudah menjadwalkan pertemuan dengan Menteri Riset, Tenologi dan Pendidikan Tinggi (Menristek Dikti) Muhammad Nasir yang akan berkunjung ke Undip pada Senin depan agar bisa lebih detail mendengar dan melihat presentasi alumnus Undip yang kembali ke Universitas untuk bekerjasama dibidang akademik.
"Saya pastikan Pak Menteri akan sangat tertarik, karena beliulah yang mendorong terobosan riset yang bisa dibuat oleh Undip. Apalagi kapal peralon ini karya dan inovasi hasil pengembangan alumnus Undip," tukasnya.
Post a Comment