Kota Pekalongan
Tumbuhnya komunitas animasi di Kota Pekalongan mendorong Pemerintah Kota Pekalongan untuk melakuan fasilitasi dengan menggelar lomba film animasi untuk yang pertama kalinya. Hal tersebut disampaikan Kepala Diskominfo Kota Pekalongan di sela kegiatan pelatihan sistem open source u-buntu bagi para wartawan yang bertugas di Kota Pekalongan, Sabtu (5/12/15) di ruang pelatihan Diskominfo.
"Lomba animasi ini sebagai salah satu upaya untuk menguatkan ekosistem pengembangan animasi di Kota Pekalongan," ungkap Kepala Diskominfo, Sri Budi Santoso.
Kata Sri Budi, semua di awali dari banyaknya pertemuan dan diskusi dengan komunitas animasi yang berminat sejak 3 bulan sebelumnya dan berlanjut ke pelatihan-pelatihan untuk komunitas animasi tersebut.
"Dari proses tiga bulan itu akhirnya hampir semua kumunitas ikut menjadi peserta lomba film animasi," sambung Sri Budi.
Dijelaskan Sri Budi, dari komunitas yang tertarik mengikuti lomba film animasi ada 10 tim, masing-masing tim terdiri tiga, empat, lima dan enam kelompok. Dan ketentuan yang kita berikan sebagai salah satu persyaratan adalah dengan menggunakan software free open source.
"Kita pilih Blender, Karena merupakan software yang sangat powerfull untuk pembuatan grafis maupun pembuatan animasi," tuturnya.
Selain free dan legal, menurut Sri Budi, penggunaan software tersebut butuh ketekunan untuk melakukan pembelajaran.
"Dengan status yang open source, maka orang bisa mengambilnya di internet. kemudian bisa mempelajarinya dan menggunakanya secara legal," terangnya.
Sri Budi Berharap, dengan adanya lomba ini, komunitas bisa mengekspresikan kemampuanya karena sudah mempunyai wahana dan selanjutnya akan kita laksanakan rutin tiap tahun.
"Dan tujuanya penguatan IT di bidang pengembangan animasi sekaligus ikut menguatkan juga status Kota Pekalongan sebagai Kota kreatif Unisco," ujarnya.
Sementara itu, Luthfi, tim pemenang lomba dengan karya film animasi berjudul 'Garangasem Awesome' menyampaikan, ide pembuatan film animasi karya timnya, digali dari banyaknya kuliner khas Kota Pekalongan.
"Makanya saya ambil dan putuskan salah satu kuliner khas kota Pekalongan jadi proyek pembuatan film animasi ini," katanya.
Menurut Lutfie, proses pembuatan film animasi 'Garangasem Awesome memakan waktu empat hari dengan pengerjaanya satu hari penuh.
"Dan itu dikerjakan oleh kami bertiga. Dua orang animator serta seorang dubber sekaligus penata suara," paparnya.
Kita juga mengalami proses yang menyulitkan, dengan alat yang minim proses pengerjaan rendering dan finishing sangat lama.
"Untuk satu menit film animasi, butuh proses rendering hampir satu setengah hari. Jadi susah juga karena alatnya sangat minim," tuntasnya.
Post a Comment