Keadaan sungai Bermi dipenuhi tanaman enceng gondok mempercepat timbulnya banjir karena kodisi riil sungai tersebut mengalami sedimentasi dan pendangkalan parah |
Kota Pekalongan
Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota pekalongan menganggarkan Rp 1 Miliar dari APBD 2015 untuk melakukan pengerukan sungai Bremi yang mengalami sedimentasi dan pendangkalan parah disepanjang bentang wilayah Kota dan Kabupaten Pekalongan.
Sungai Bremi, terutama yang melintasi Kelurahan Pasirkratonkramat dan Pedukuhankraton menurut Kepala DPU Kota Pekalongan Marshudi Ismanto memang harus segera dikeruk.
"Kami akan sosialisasikan terlebih dahulu sebelum dilakukan pengerukan," ungkap Marshudi.
Kepastian pelaksanaan pengerukan dijelaskan Marshudi masih belum bisa ditetapkan waktunya. Sesuai rencana, Pihaknya hanya menetapkan, sungai Bremi akan dikeruk sepanjang satu Kilometer
"Normalisasi sungai tersebut, akan dimulai dari ujung utara hingga sampai jembatan Pasirsari," kata Marshudi lebih lanjut.
Sungai Bremi menjadi salah satu sungai di Kota Pekalongan yang masuk dalam katagori rawan penyebab banjir dan paling mendesak untuk dilakukan pengerukan karena pendangkalanya sangat parah.
"Dua kelurahan yang dilintasi sungai Bermi sering terlanda banjir yang dipicu dari tak tertampungnya luapan air di sungai tersebut," tambah nya.
Sementara itu menurut penuturan warga didua tempat yang dilintasi sungai Bremi mengatakan, Selain parahnya sedimentasi dan pendangkalan, penyebab banjir disungai Bermi juga disebabkan oleh tanaman enceng gondok yang memenuhi badan sungai.
"Luapan air saat hujan turun tidak bisa mengalir lancar karena terhambat lebatnya tanaman enceng gondok. Sehingga, hujan deras selama satu jam saja sudah mampu membuat kampung menjadi banjir," terang warga salah satu warga.
Post a Comment