Para pemimpin agama dan pemuka agama se Kota Pekalongan melakukan doa bersama lintas agama yang diselenggarakan di halaman makam taman Pahlawan, Jalan kusuma bangsa, Kota Pekalongan |
Kota Pekalongan
Ribuan umat dari berbagai agama mengikuti doa bersama lintas nusantara yang diinisiasi oleh Habib Luthfie Bin Ali Yahya di halaman Taman Mahkamah Pahlawan Kota Pekalongan Jalan Kusuma Bangsa kemarin malam.
Dalam tausiyahnya Habib Luthfie mengajak kepada seluruh umat tanpa membedakan agama untuk mempererat jalinan silaturahmi antar umat beragama, membangun saling pengertian dan menumbuh kembangkan kebersamaan antar umat beragama.
"Kita tunjukan siapa kita, inilah Kota Pekalongan dan inilkah Indonesia. Mari kita tepis bahwa Kota Pekalongan bukan sumbu pendek," ucap Dia kemarin malam.
Dikatakannya, umat beragama di Kota Pekalongan harus bisa meniru seperti filosofi laut, berapapun, air apapun sekalipun itu air limbah yang berusaha mencampuri air laut ternyata laut tetap asin tanpa bisa diubah hanya dengan mencampurkan dengan air-air lainnya.
"Laut membiarkan air lain mencampurinya tapi laut juga tidak berusaha membuat asin air lainya. Air sungai tetap tawar dan air laut tetap asin," ucap Ketua Rais Aam Jamiyah Ahlith Thoriqoh Al Nahdliyah ini disambut tepuk tangan yang hadir.
Umat beragama di Kota Pekalongan, sambungnya, bisa seiring bersama tanpa ada intervensi dan pemaksaan kepentingan. Kalau kita mudah diintervensi, mudah dipecah belah maka kita kalah sama laut.
Ditempat yang sama Pj Walikota Pekalongan, Prijo anggoro BR yang datang menghadiri kegiatan tersebut menyatakan, menyambut baik dan antusias kegiatan yang di prakarsai oleh Habib Luthfie
tersebut.
"Hal semacam ini perlu ditindak lanjuti kedepan, makanya saya memilih untuk menghadiri kegiatan malam ini, karena seharusnya saya ada agenda pulang ke Semarang," terangnya.
Saya mendukung hal semacam ini, tambahnya, karena kondusifitas Kota Pekalongan harus senantiasa kita ciptakan agar dalam Pilkada nanti, kita dapat memilih dan menemukan pemimpin yang berkualitas yang mampu memimpin Kota ini dengan baik.
Karena hal terpenting menurut Prijo adalah kesempatan berbuat sesuatu untuk Kota Pekalongan dalam masa tugasnya.
"Karena saya berprinsip Hidup makin bermakna kalau kita berarti bagi orang lain," tuturnya.
Hadir dalam kegiatan tersebut pemimpin umat beragama yang ada di Kota Pekalongan, Tokoh masyarakat dan ulama, Dandim yang di wakili, Kapolres yang di wakili, Dan lanal Tegal serta masyarakat lintas agama.
Post a Comment