googlesyndication.com

0 Comment
Wakil Gubernur Jawa Tengah Heru Sudjatmoko membuka secara resmi Lomba Kompetensi Siswa (LKS) SMK ke-24 tingkat Propinsi Jawa Tengah. Seremoni acara digelar di Komplek Budaya Lapangan Jatayu Kota Pekalongan, Selasa (14/9/15) kemarin malam.

Sebelumnya Wakil Gubernur dan rombongan tiba di lokasi pukul 20.15 WIB yang dilanjutkan transit serta makan malam di Aula Musium Batik. Pukul 20.55 Wakil Gubernur berjalan kaki diikuti rombongan menuju lokasi.

Kedatangan Wakil Gubernur Jawa Tengah di depan panggung utama disambut tarian Arjati dari beberapa anak SMK Kota Pekalongan yang mengawali jalanya acara peresmian pembukaan Lomba LKS SMK ke-24.

Dalam sambutanya Wagub Jawa Tengah Heru Sudjatmoko membacakan pidato tertulis Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang menyinggung betapa strategisnya peran SMK dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean dan era globalisasi. Untuk itu melaui Lomba LKS SMK Se-Propinsi Jateng Gubernur Ganjar Pranowo berharap muncul calon tenaga ahli yang mumpuni dari lulusan SMK yang siap diserap oleh dunia industri.

Heru mengatakan, ada tiga manfaat yang didapat dari Lomba LKS SMK se-Jawa Tengah,
"Terpilihnya siswa-siswi yang akan mewakilin Jawa Tengah diting kat nasional dan Ajang ini menjadi tolok ukur dari tenaga pendidik yang kompeten, mampu meningkatkan kompetensi siswa sesuai harapan dunia industri serta sebagai ajang promosi keterampilan siswa bagi para pelaku industri," ucapnya.
Pak Gubernur, lanjut Heru, menyatakan Sekolah SMK mampu menjadi solusi. Jawa Tengah sebagai Propinsi fokasiterus mendorong SMK untuk siap terjun di dunia industri.
"Sekolah SMK hendaknya terus menggali kerja sama dengan dunia usaha dan pelaku industri untuk bisa saling bekerja sama dalam menyiapkan tenaga handal yang siap kerja sesuai kebutuhan," jelasnya.
Kedepan, tambah Heru, kita membutuhkan lebih banyak sekolah SMK untuk sekarang jumlahnya relatif kurang untuk dapat menciptakan lulusan SMK yang kompetitif dibidang angkatan kerja produktif.
"Syukur-syukur ada banyak industri yang mau mendirikan sekolah SMK karena sekarang kebijakan Propinsi Jawa Tengah menerapkan aturan sekolah SMA/SMK menjadi tanggung jawab Proipinsi dan jenjang pendidikan Paud, TK, SD dan SMP menjadi tanggung jawab di masing-masing Pemerintah Kota dan Kabu paten," terangnya.
Sementara itu Plt Walikkota Pekalongan, Dwi Arie Putranto menya mbut baik pelaksanaan Lomba LKS SMK tingkat Propinsi Jateng di Kota Pekalongan.
"Kami berharap lomba LKS SMK se-Jawa Tengah mampu mendorong generasi muda untuk terus berkreasi melahirkan karya2 inovasi yang bermanfaat. Prestasi yg akan diraih nantinya bisa mewakili Jawa Tengah untuk kemudian mengikuti Lomba LKS SMK tingakat nas ional dan apabila lolos diajang nasional siswa-siswi akan dikir im menjadi duta indonesia pada ajang tingkat asia. atau pada tingkat dunia sekalipun," Kata Dwi Arie dalam sambutanya.
Dikatakan, dahulu sekolah sMk menjadi pilihan kedua setelah SMA karena pada sebagian besar lulusan siswa SMP yg tidak diterima di SMA akan menjatuhkan pilihan ke SMK negeri atau SMK swasta. 
"Seiring dengan perhatian pemerintah untuk merubah persepsi sek olah SMK, maka dididrikan banyak sekolah SMK Negeri dan swasta, langkah strategis tersebut untuk meyeimbangkan jumlah sekolah SMK dengan sekolah  SMA, Kebijakan itu sudah digaungkan sejak tahun 2008," ungkap Dwi Arie.
Sampai saat ini, lanjutnya, Kota Pekalongan memiliki 4 SMK Negeri  berbagai kejuruan dan 9 SMK swasta.
"Sementara SMA baik negeri maupun swasta hanya berjumlah 10 sekolah saja serta MA ada 6 sekolah. Itu menunjukan bahwa SMK di Kota Pekalongan lebih banyak daripada sekolah SMA," bebernya.



Post a Comment

 
Top