googlesyndication.com

0 Comment
Atasi Pencemaran Udara, Mapala dan Pelajar MI Tanam Sansevieria
Sejumlah siswa MI belajar menanam tanaman pengurang polusi udara Sansevieria di ruas Jalan kusuma Bangsa, kemarinaksi penanaman mendapat pendampingan dari beberapa anggota pecinta alam Gemalawa dari STAIN Pekalongan
Kota Pekalongan
Guna mengurangi pencemaran udara di tengah musim kemarau, puluhan mahasiswa pecinta alam (Mapala) dari Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Greget Mahasiswa Pecinta Alam Walisongo (Gemalawa) STAIN Pekalongan melakukan penanaman ratusan tanaman jenis lidah mertua (Sansevieria) di pinggiran Jalan Kusuma Bangsa Pekalongan, Sabtu (19/9) lalu. Aksi tersebut dilakukan bersama puluhan siswa Madrasah Ibtidaiyah (MI) Sudirman Kelurahan Kandang Panjang, Kecamatan Pekalongan Utara.

Ketua Ukm Gemalawa, Abdul Rozak menjelaskan bahwa tanaman lidah mertua sangat banyak manfaatnya. Selain sebagai tanaman hias, juga mampu mengu rangi polusi udara.
"Selama ini sebagian masyarakat tidak mengetahui manfaat dibalik tanaman lidah mertua. Sehingga mereka hanya memanfaatkannya sebagai tanaman hias belaka" jelaz Rozak.
Dipilihnya jenis tanaman Sansevieria sebagai objek tanam, kata Rozak karena tanaman tersebut sangat mudah didapat. Selain itu juga cepat tumbuh meski dalam tanah minim air sekalipun.
"Sansevieria ini cepat sekali tumbuh. Tunasnya pun banyak. Ditambah cukup mudah juga untuk memperolehnya. Sehingga tak ada alasan bagi kita untuk tidak enggan melestarikannya" imbuh Rozak.
Muhammad Fahad selaku ketua panitia dalam aksi tersebut menambahkan upaya pelestarian alam juga perlu ditularkan pada anak diusia dini. Sehingga dalam aksinya tersebut Ukm Gemalawa melibatkan siswa MI.
"Kita mencoba menularkan rasa sadar alam terhadap anak juga. Maka dari itu kami ajak anak-anak MI untuk ikut terlibat dalam aksi ini setelah sebelumnya kami berikan penyuluhan kepada mereka" tambahnya.
Pernyataan serupa juga dinyatakan oleh Budiman, S.Ag selaku Kepala madrasah MI Sudirman Kandang Panjang. Bahwa anak-anak sudah sepatutnya diajarkan tanam-menanam sedini mungkin. Musim kemarau yang melanda sangat berpengaruh terhadap berkurangnya tanaman, seperti kebakaran hutan.
"Diharapkan para anak-anak juga melakukan penanaman secara mandiri dirumah masing-masing. Pastinya juga diajarkan juga perawatannya. Dalam musim kemarau, tanaman harus dirawat secara maksimal agar tidak mudah layu dan mati. Tidak hanya tanam-tanam saja tanpa adanya perawatan" ungkapnya

Post a Comment

 
Top